Slawi, Gatra.com - Polisi masih menyelidiki motif Wahudin (28), warga Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal membunuh ayahnya, Rohadi (58) menggunakan kapak. Namun pelaku yang disinyalir mengalami gangguan kejiwaan mengaku jengkel karena sang ayah berselingkuh.

Saat ditahan di sel Mapolsek Warureja, Selasa (29/10) malam, Wahudin mengakui sudah menghabisi nyawa ayahnya dengan cara membacok menggunakan kapak. Ia juga mengungkapkan alasan melakukan perbuatan sadis itu. "Gara-garanya bertengkar. Ayah saya demenan (pacaran)," ujarnya.

Wahudin mengetahui ayahnya berhubungan dengan perempuan lain yang tinggal di satu desa dari pengakuan ayahnya sendiri. Bahkan ia mengaku memiliki bukti. "Pernah ngaku sendiri. Keceplosan. Buktinya juga banyak," ujarnya.

Kepala Desa Kendayakan Rasiun menepis pengakuan pelaku tersebut. "Enggak ada (selingkuh). Sebelum-sebelumnya, kalau ngamuk biasanya karena keinginannya harus dituruti," ujarnya, Selasa (29/10).

Baca juga: Anak Kandung Membunuh Bapak dengan Kapak, Sakit Jiwa?

Menurutnya, saat pembunuhan terjadi, tidak ada warga yang mengetahui, termasuk pemicunya. Warga baru mengetahui saat istri korban yang baru pulang dari rumah tetangganya mendapati ada bercak darah di kamar korban.

"Jadi tidak tahu awalnya bagaimana. Sebelum kejadian, Rasiun berujar, pelaku juga tampak biasa-biasa saja. "Biasa saja. Sehat," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Wahudin membacok ayahnya hingga tewas menggunakan kapak, Selasa (29/10). Pembunuhan sadis itu diketuhi saat istri korban melihat bercak darah di kamar korban sekitar pukul 17.45 WIB. Mayat korban kemudian ditemukan di dalam septic tank.