Semarang, Gatra.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah menyiapkan anggaran senilai Rp23 miliar untuk menghadapi bencana pada musim penghujan 2019.
Musim penghujan di Jawa Tengah (Jateng) yang diperkirakan awal November 2019 akan dimulai dari wilayah bagian Selatan seperti Banyumas dan Kebumen.
Kepala BPBD Jateng, Sudaryanto mengatakan pada musim penghujan yang perlu diwaspadai adalah bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.
“Dari 35 kabupaten/kota di Jateng, sebagian besar rawan bencana banjir dan tanah longsor. Untuk siaga bencana musim penghujan ini, kami telah menyiapkan dana Rp23 miliar,” kata Sudaryanto kepada wartawan di Semarang, Rabu (30/10).
Lebih lanjut ia menyatakan telah melakukan langkah mitigasi bencana untuk menghadapi musim penghujan, seperti mengecek peralatan early warning system atau sistem peringatan dini, serta melakukan rapat koordinasi dengan BPBD kabupaten/kota.
Selain itu BPPD turut mempersiapkan sarana, prasarana, dan logistik bencana serta menggelar apel siaga bencana seperti bersih-bersih sungai, saluran dan lingkungan.
Tak hanya itu identifikasi terhadap tanggul-tanggul yang kritis juga dilakukan yang pelaporannya langsung pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Kami juga menyiapkan posko siaga bencana selama 24 jam,” ujarnya.
Menurutnya saat ini beberapa wilayah di Jateng sudah mulai masuk musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Pada musim pancaroba kerap terjadi cuaca ekstrem, sehingga masyarakat perlu mewaspadai angin kencang, petir dan curah hujan tinggi dalam waktu singkat.
Misalnya saja bencana angin puting beliung yang terjadi pada 20-21 Oktober lalu yang menerjang sejumlah kawasan seperti Kabupaten Wonosobo, Brebes, Magelang, Boyolali, Tegal, Banjarnegara, Batang, Karanganyar dan Wonogiri.
“Puting beliung ini menyebatkan 126 rumah warga mengalami rusak berat,” kata Sudaryanto.
Terkait evaluasi musim kemarau 2019 yang cukup panjang, pihaknya mencatat sebanyak 116 hektare lahan persawahan mengalami kekeringan dan 1.720 hektar lahan hutan terbakar.
“Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga yang terkena dampak kekeringan, BPBD Jateng telah menyalurkan sebanyak 1.090 tangki air bersih kepada masyarakat di sembilan kabupaten yang mengajukan permohonan bantuan air bersih,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sudaryanto menyebut bagi masyarakat yang ingin menghubungi BPBD Jateng terkait laporan bencana bisa langsung menghubungi kontak telepon di 024.3562293, SMS 081 21556 495, Whatapps 088 1380 9409, serta mengakses informasi terkini melalui website www.bpbd.jatengprov.go.id.