Jakarta, Gatra.com- Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya menuturkan, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) menjelang akhir 2019 cenderung mengalami penguatan. Hal ini karena para emiten sudah mulai memperbaiki kinerja laporan atau window dressing.
"Sekarang ini sudah mulai terlihat bahwa memang laporan kerja para emiten menunjukkan keadaan yang cukup baik ya, contohnya itu beberapa bank besar seperti BNI," ucapnya saat ditemui di BEI, Jakarta, Rabu (30/10).
Selanjutnya, apabila dibandingkan dengan kuartal III, IHSG sempat mengalami tekanan. Hal ini terbukti dari posisi IHSG yang sempat berada di bawah level 6000.
"Nah, kalau untuk sekarang, IHSG sudah mengalami perbaikan dan sudah balik dengan menjajaki ke level 6300 atau bahkan bertahan di atas 6200. Itu kalau dilihat hari ini," jelasnya.
Selain penguatan IHSG, indikator lain dari window dressing ialah aliran modal asing yang tetap terjaga dalam bursa Indonesia.
"Kalau untuk beberapa waktu lalu memang inflow masih tercatat di atas Rp45 triliun ytd (year to date). Nah, kalau sekarang sudah bisa mencapai Rp48 hingga RP49 triliun ytd. Jadi, saya rasa cukup stabil," sebutnya.
Meski begitu, William memprediksi, window dressing yang dilakukan emiten hanya bersifat sementara. "Kalau dilihat secara umum, sifatnya ya temporer sampai akhir tahun. Namun, kelanjutan dari kenaikan pasar biasanya masih bisa kita rasakan pada kuartal I 2020," imbuhnya.
Sebagai informasi, memasuki kuartal IV 2019, IHSG mengalami penguatan sebesar 3,78%. Namun, apabila dibandingkan dengan kuartal III 2019, IHSG terkoreksi sebesar 1,66%.