Jakarta, Gatra.com - Perusahaan produk Johnson & Johnson mengatakan bahwa 15 tes baru tidak menemukan asbes dalam sebotol bedak bayinya. Pengujian tersebut merupakan upaya terbaru oleh J&J untuk membuktikan keamanan produk konsumen yang digunakan secara luas. Pengujian oleh FDA sebelumnya mendorong J&J untuk melakukan menarik kembali produk Baby's Johnson's Powder. Pejabat FDA, dalam sebuah wawancara dengan Reuters, mengatakan agensi tersebut terus mendukung penarikannya.
"Mereka akan mengatakan produk itu bebas asbes berdasarkan pengujian mereka, dan kami akan mengatakan sebaliknya untuk sampel itu," kata Steve Musser, wakil direktur untuk operasi ilmiah di Pusat Keamanan dan Nutrisi Makanan FDA, dikutip dari Reuters, Rabu (30/10).
Awal bulan ini, J&J menarik sekitar 33.000 botol bedak bayi di Amerika Serikat setelah FDA menemukan sejumlah kecil asbes dalam sampel yang diambil dari botol yang dibeli secara online. “Pengujian yang ketat dan pihak ketiga mengonfirmasi tidak ada asbes di Baby Powder Johnson. Kami mendukung keamanan produk kami, ”kata J&J dalam sebuah pernyataan.
Penarikan terbatas pada satu lot Baby's Johnson Powder yang diproduksi dan dikirim di Amerika Serikat pada 2018. Langkah itu menandai pertama kali perusahaan menarik bedak bayi ikoniknya untuk kemungkinan kontaminasi asbes, dan pertama kali regulator AS mengumumkan penemuan asbes dalam produk tersebut.
Asbes adalah karsinogen yang diketahui telah dikaitkan dengan mesothelioma yang mematikan. Penarikan itu merupakan pukulan terbaru bagi konglomerat kesehatan AS berusia lebih dari 130 tahun yang menghadapi ribuan tuntutan hukum atas berbagai produk, termasuk bedak bayi, opioid, peralatan medis, dan Risperdal antipsikotik.
J&J menghadapi lebih dari 15.000 tuntutan hukum dari konsumen yang mengklaim produk bedaknya, termasuk Baby Powder Johnson, yang menyebabkan kanker.