Pekanbaru, Gatra.com - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau, Bakhtaruddin mengatakan bahwa hingga Oktober 2019, serapan APBN di Riau sudah mencapai Rp25,16 triliun dari Rp35,55 triliun.
"Realisasinya mencapai 70,77," kata Bakhtaruddin di acara seminar APBN dan kebijakan transfer tahun anggaran 2020 di Pekanbaru, Selasa (29/10).
Angka serapan tadi kata Bakhtaruddin terdiri dari Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Umum (DAK), Dana Insentif Daerah (DID) dan juga Dana Desa.
"Untuk realisasi APBN Kementerian Negara dan Lembaga tercatat sebesar Rp5,654 triliun atau 65,91 persen dari total pagu yang dialokasikan untuk Provinsi Riau sebesar Rp8,579 triliun," ucapnya.
Selanjutnya, untuk belanja transfer tahun 2019 sebesar Rp26,96 triliun. Sampai Oktober 2019 terealisasi sebesar Rp19,5 triliun atau 72,32 persen.
Duit ini terdiri dari transfer DBH Rp6,73 triliun, DAU Rp7,47 triliun, DAK Fisik Rp1,20 triliun, DAK Non Fisik Rp2,59 triliun, DID Rp0,23 triliun dan Dana Desa Rp1,28 triliun.
"Sampai dengan Oktober 2019 ada dana transfer yang tidak terserap sebesar Rp264,29 miliar. DAK Fisik Rp209,68 miliar, Dana Kelurahan Rp37,94 miliar, dan DID Rp16,67 miliar," rincinya.
Adapun penyebab duit ini tidak terserap antara lain lantaran masalah perencanaan, pengadaan, pelaksanaan, dan masalah administrasi lainnya.
"Kalau dilihat secara keseluruhan, serapan APBN ini sudah baik. Kita berharap sisa anggaran dua bulan ke depan akan membikin realisasi APBN tahun 2019 mencapai 93 persen. Kami optimis realisasi serapan APBN tahun ini akan tercapai seperti tahun lalu, yang nilainya mencapai 93-95 persen," katanya.