Jakarta, Gatra.com - Dokter spesialis mata dari Rumah Sakit Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI), DR. dr. Gitalisa Andayani, SpM (K), mengatakan, data dari World Health Organization (WHO) tahun 2015 bahwa 50% penderita gangguan penglihatan adalah wanita. Sebanyak 89% penderita berada di negara berkembang.
"Mata adalah jendela dunia, karena sebagian dari kehidupan kita diperoleh melalui indra penglihatan. Oleh karena itu, kami para dokter spesialis mata berkomitmen untuk mengurangi tingkat pengguna kacamata di mana menurut data WHO sebesar 4,5% dari jumlah populasi menjadi 3,3%," ucap Gita dalam Seminar "Healthy Eyes: Look, See and Feel Better" di Universitas Indonesia, Selasa (29/10).
Oleh karena itu, Gita menyarankan, untuk menjaga asupan makanan bergizi yang mengandung vitamin A, C, dan D. Beberapa makanan yang mengandung vitamin A, C, dan D adalah wortel, ikan tuna dan salmon, serta jenis kacang-kacangan.
Selain itu, penting juga untuk menjaga kesehatan mata dengan penggunaan cahaya yang tidak terlalu terang maupun tidak terlalu redup untuk kegiatan membaca maupun menulis. Hal ini dapat membantu mengurangi daya kerja otot mata sehingga otot mata tidak mengalami ketegangan yang berakibat merusak penglihatan.
Gita juga tidak menyarankan penggunaan lensa kontak, karena bisa mengakibatkan iritasi pada mata. Beberapa tips yang diberikan oleh Gita dalam penggunaan lensa kontak adalah tidak menggunakannya untuk tidur, mandi maupun berenang. Jika mata terasa perih segera lepas lensa dan simpan di tempat khusus lensa kontak.
Reporter : JJH