Palembang, Gatra.com – Hujan yang telah mengguyur kota Palembang dan sejumlah titik lokasi lainnya, di Sumatera Selatan (Sumsel) tidak mempengaruhi keinginan pemerintah provinsi Sumsel guna melaksanakan sholat meminta hujan (istisqa).
Sholat istisqa yang ketiga kalinya yang digelar oleh pemerintah provinsi ini berlangsung di halaman kantor gubernur.
Dikatakan Gubernur Sumsel, Herman Deru, hujan yang turun di Sumsel belum merata. Hujan yang terjadi di kota Palembang, pada Senin (28/10) malam sehingga Selasa (29/10) dini hari menjadi petanda baik, memasuki musim penghujan. Sholat istisqa tetap dilakukan sebagai harapan bahwa hujan akan terus membawa rahmat dan berkah bagi seluruh warga Sumsel. “Kita semua tahu, bagaimana kemarau yang dihadapi, air sungai mengering, sementara petani butuh air guna menanam padi, begitu pula hewan ternak dan tanaman lainnya membutuhkan air,”ungkapnya, usai sholat berlangsung.
Hujan yang terjadi di kota Palembang masih belum dirasakan oleh kabupaten/kota lainnya seperti di kabupaten OKI yang masih menyumbang titik api (hotspot) sedangkan kota di kawasan ketinggian, juga belum diguyur hujan. Sholat ini mendoakan agar hujan turun merata di seluruh kota dan kabupaten di Sumsel.
“Hujan yang menguyur ini apakah hasil modifikasi, atau memang potensi hujan sudah seperti musim kemarau, yakni mengalami peningkatan curah hujan,”terangnya.
Selama musim kemarau ini, satgas baik itu satgas darat, dan udara telah melakukan berbagai upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), terutama dengan watter bombing dan penyiraman garam semar baik CaO (kapur Tohor) dan NaCl.
Sholat istisqa diisi dengan kotbah dari khotib Saim Marhadan yang mengingatkan jemaah sholat agar selalu meningkatkan ketaqwaan kepada sang pencipta.