Pati, Gatra.com - Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Pati, Jawa Tengah terus berpacu dengan waktu menghadapi Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) Jateng tahun 2022. Keterbatasan fisik bagi mereka bukan kendala dalam menorehkan prestasi.
Sebelumnya pada helatan Kejuaraan Provinsi (kejurprov) National Paralympic Comitte Indonesia (NPCI) Jawa Tengah Tahap III, atlet penyandang disabilitas asal Kabupaten Pati itu mampu memboyong pulang sejumlah penghargaan.
Di antaranya masing-masing satu perak di Cabang Olahraga (Cabor) angkat berat dan atletik. Emas juga berhasil digondol atlet tuna rungu, Syahiful Annas dalam catur. Pada Kejurprov yang berlangsung 15-18 Oktober 2019 itu, satu perunggu juga dikantongi pada cabor bulutangkis.
PPDI Pati juga sempat menyabet satu medali perunggu di Peparprov tahun 2018 silam. Perolehan tersebut semakin memompa semangat atlet PPDI Pati untuk terus menyiapkan mental dan skill menjelang Pepaprov Jateng mendatang.
Sementara olahraga angkat berat dan catur saja yang akan digenjot latihannya. Olahraga lainnya seperti bulutangkis, renang dan panahan juga akan dilakukan latihan, sebut Ketua PPDI Pati, Suratno saat dikonfirmasi Gatra.com, Selasa (29/10).
Setiap dua hari perpekannya, atlet yang terdiri dari pria dan wanita itu berlatih mengangkat beban didampingi instruktur profesional. Meski terbilang berat, sedikit pun tidak menyurutkan motivasi mereka untuk berprestasi nantinya. "Kalau angkat berat ini atlet tuna wicara dan tuna daksa. Mereka sengaja meluangkan waktunya untuk persiapan kejuaraan," terang Suratno.
Di sela-sela latihan yang membubuhkan kekuatan fisik itu, Suratno tak henti-hentinya memotivasi rekannya untuk tetap semangat, meski memiliki keterbatasan fisik. Baginya keterbatasan itu bukan alasan untuk menyongsong masa depan. "Fisik boleh kurang, tetapi mental atau psikis jangan sampai. Inilah yang menjadi dasar kami untuk tekun," tegasnya.