Padang, Gatra.com - Setelah ditetapkannya Tambang Batu Bara Ombilin atau 'Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto' menjadi warisan budaya dunia oleh UNESCO, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan tujuh kabupaten/kota mulai berbenah untuk mengenjot kunjungan wisata ke wilayah setempat.
Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto yang terbagi dalam tiga serangkai atau area terdiri atas: situs pertambangan dan Kota Sawahlunto, fasilitas dan infrastruktur perkeretaapian, serta fasilitas penyimpanan batu bara di Emmahaven. Kabupaten/kota yang terlibat selain Kota Sawahlunto, juga ada Kabupaten Tanah Datar, Solok, Padang Pariaman, Kota Padang Panjang, Solok, dan Padang.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah berjuang untuk mendapatkan kepercayaan dari UNESCO atas Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto. Kita patut berbangga hati sudah ditetapkannya pertambangan batu bara ombilin zaman Kolonial Belanda sebagai warisan dunia," ujar Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno saat penyerahan sertifikat warisan dunia UNESCO di Auditorium Gubernuran, Padang, Selasa (29/10).
Baca Juga: Jelajah Kota Tambang, Dari Kota Mati Jadi Warisan UNESCO
Dia menekankan, usaha pemerintah daerah tidak boleh berhenti sampai penetapn ini saja. Tetapi harus berlanjut kepada kesejahterakan masyarakat sekitar dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. "Kita manfaatkan momentum ini untuk mendatangkan wisatawan ke Sumbar. Itu harus kita siapkan semuanya," kata IP, demikian ia akrab disapa.
Setelah ditetapkan menjadi warisan dunia, Pemda harus melakukan perawatan dan pengelolaan situs untuk dilestarikan. Untuk itu Pemprov Sumbar siap bekerja bersama kabupaten/kota yang menjadi bagianan Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto menyiapkan regulasi dalam pengelolaan cagar budaya itu.
"Kami akan membenahi beberapa infrastruktur penunjang seperti akses jalan menuju Kota Sawahlunto dan penginapan. Untuk penginapan kami sudah berbicara dengan PT. Bukit Asam. Mereka sudah berencana untuk menjadikan bangunan perusahaan itu menjadi hotel berbintang, tanpa mengubah kesan heritage. Tujuannya, agar wisatawan bisa merasakan suasana tempo dulu," ujar Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta.
Baca Juga: Tambang Batubara Ombilin Kembali Beproduksi pada 2020
Lalu terkait promosi, pihaknya juga akan dibantu UNESCO. Sehingga, warisan budaya dunia ini memang benar-benar diketahui banyak orang. "Saat ini saja sudah ada berapa wisatawan yang berkunjung untuk melihat warisan budaya dunia di Sawahlunto. Dengan promosi yang dilakukan bersama-sama akan menambah daya tarik wisatawan berkunjung melihat situs warisan budaya dunia ini," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO secara resmi menyerahkan sertifikat warisan dunia UNESCO kepada Pemprov Sumbar dan tujuh kepala daerah untuk Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto.