Labuhanbatu, Gatra.com – Penimbunan jalur rel kereta api Rantauprapat-Kota Pinang (RPK), Sumatera Utara (Sumut) akhir-akhir ini terkendala hujan. Seyogyanya, kontraktor pemenang pekerjaan proyek nasional tersebut terus melakukan pengerasan material sirtu maupun tanah di jalur yang telah ditetapkan.
“Ya, beberapa minggu ini hujan hampir setiap hari, kendalanya material tidak bisa dibuang ke jalur,” aku Pelaksana Lapangan PT Istana Putra Agung, Hariyanto, Selasa (28/10) di kilometer 10 RPK 2, Kecamatan Rantau Selatan, Labuhanbatu.
Baca Juga: DPW PKB Pujakesuma Restui Agus Marwan Untuk Labuhan Batu
Jika hujan, sambungnya, material tidak akan dapat dihampar dan dipadatkan, sehingga alat berat milik mereka hanya melaksanakan perapian jalur/area yang awalnya telah ditimbun serta normalisasi saluran agar air tidak menggenangi jalur.
Amatan di lokasi, sejumlah alat berat seperti backhoe, bulldozer, vibro ruller, stoom/walls tengah melakukan perapian jalur akibat digenangi hujan dan berlumpur.
Kordinator Pengawas Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara, PPK Medan Wilayah 3, Herry Kurnia, dihubungi menjelaskan, dari 58 kilometer jalur itu, 33 kilometer didahulukan pengerjaannya. “Hingga saat ini, progres pekerjaan kita perkirakan sudah mencapai sekitar 80 persenlah,” terangnya melalui jaringan selular.
Baca Juga: Tokoh Literasi Sumut Mendaftar ke Nasdem Labuhan Batu
Dia sendiri mengakui, pekerjaan akhir-akhir ini menghadapi kendala cuaca, akhirnya akses yang digunakan untuk mobilitas material tidak dapat dilalui. Pihaknya berharap, nantinya proyek nasional tersebut mengangkat pertumbuhan perekonimian di Sumut karena sarana pendukung transportasi telah tersedia.
Reporter: Joko Gunawan