Magelang, Gatra.com - Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo memastikan berhentinya santri Azkal Fikri bukan karena kesulitan biaya pendidikan di pondok.
Kepala Pondok Pesantren API Tegalrejo, M Nasyrul Hidayat mengatakan, pihaknya tidak membeda-bedakan santri berdasarkan status ekonomi. Banyak santri tidak mampu tetap bisa belajar, dengan fasilitas pendidikan yang sama dengan santri lainnya.
"Bukan karena kesulitan biaya mondok. Tapi keluarganya memang tidak mampu sehingga mengganggu konsentrasi Fikri belajar," kata Nasyrul kepada Gatra.com, Selasa (29/10).
Pondok, kata Nasyrul memiliki program bantuan pendidikan untuk santri tidak mampu. Seluruh kebutuhan harian santri ditanggung oleh pengurus pondok.
Bahkan kalau mau khidmah (mengabdi) pada kiyai itu semuanya ditanggung. Kami pondok salaf, tidak mengenal menelantarkan santri hanya karena kesulitan ekonomi," ujar Nasyrul.
Menurut Nasyrul, santri Fikri boyong (pulang) atas kehendak sendiri. Saat ini Fikri duduk di kelas VII atau Al Mahali.
Sudah sekitar 5 tahun Fikri menempuh pendidikan di Ponpes API. Butuh sedikitnya 10 tahun ditambah masa pengabdian di pondok untuk menyelesaikan masa pendidikan.
Nasyrul berharap Fikri melanjutkan belajar di pondok, bergabung bersama teman-temannya. "Seminggu lagi kami masuk liburan. Saya harap saat masuk tanggal 17 November nanti, Fikri juga sudah bisa belajar kembali."
Sebelumnya, Pengasuh Ponpes API Tegalrejo, Gus Yusuf Chudlori menegaskan alasan berhentinya Fikri bukan karena kesulitan biaya pendidikan. Ada sekitar 600 santri tidak mampu di API Tegalrejo yang tetap bisa lanjut belajar tanpa dipungut biaya.
Nama Azkal Fikri viral di media sosial, setelah menjawab pertanyaan Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Ponpes API Tegalrejo beberapa waktu lalu.
Fikri menyebut nama Prabowo sebagai salah satu menteri. Padahal saat itu status Prabowo Subianto sebagai calon presiden, rival Presiden Joko Widodo.
Meski dulu ucapan Fikri dianggap candaan, secara kebetulan terbukti saat ini. Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.