Jakarta, Gatra.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia hanya sebesar 2,9 persen di tahun 2020 mendatang. Menurut dia, proyeksi itu kemungkinan besar akan terjadi jika perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina terus berlanjut.
"Kalau perang dagang ini berlanjut tahun depan bisa saja di bawah 3%, bisa 2,9% tergantung kelanjutan perang dagang," kata dia saat di selajsela acara Asia's Trade And Economic Priorities 2020, di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (29/10).
Namun sebaliknya, jika pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Cina Xi Jinping, menghasilkan keputusan bagus hingga dapat mengakhiri perang dagang, ekonomi dunia dapat tumbuh hingga 3 persen.
Dia melanjutkan, untuk saat ini, yang membuat ekonomi dunia semakin tertekan ialah karena terus berlanjutnya perang dagang. Pun dengan brexit Inggris dan risiko geopolitik yang juga memberikan dampaknya tersendiri.
"Oleh karena itu tentu saja kita mengharapkan dan menantikan kesepakatan-kesepakatan yang sedang berlangsung antara AS dan China mengenai perang dagang," imbuh Perry.
Sementara itu, tekanan ekonomi dunia, kata Perry secara otomatis juga mempengaruhi Indonesia. Baik dari segi harga komoditas, hingga barang-barang lainnya, yang pada akhirnya akan menyebabkan konsumsi masyarakat ikut menurun.