Jakarta, Gatra.com - Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly menekankan, pentingnya lembaga riset khususnya di Kemenkumham dalam menentukan berbagai langkah kerja. Hal ini terutama membahas seputar sumber informasi yang benar tentang penyusunan beragam langkah kebijakan.
"Hasil riset akan membantu kita. Kalau risetnya dilakukan dengan baik, metodenya benar, pengumpulan datanya benar, [dan] analisisnya benar. [Selain itu] teori yang dibangun untuk melahirkan hipotesisnya benar. Hasilnya betul dilaksanakan dengan baik sesuai prosesnya maka hasil itu dapat menjadi pijakan untuk melaksanakan kebijakan kebijakan pembangunan hukum ke depan," ujar Yasonna saat ditemui usai membuka Konferensi Ilmiah Balitbang Kemenkumham di Ballroom Hotel Puri Denpasar, Jakarta, Selasa (29/10).
Yasonna mendorong jajarannya seperti badan litbang untuk terus memperbaiki diri dalam melakukan riset penelitian. Utamanya untuk memenuhi berbagai kaidah ilmiah yang hasilnya valid serta dapat dipertanggungjawabkan secara empirik.
"Kami mengharapkan dari pemikiran ini diharapkan dapat menyumbangkan pikiran pikiran kritis tentang pembangunan hukum kita ke depan. Bagaimana strategi pembangunan hukum ke depan, bagaimana peningkatan sumber daya manusianya, pembangunan sistemnya good governance-nya, [dan] pemberantasan korupsi," ujar Yasonna.
Yasonna menambahkan, dalam pertemuan ini akan dibahas tugas utama Kemenkumham yang merupakan perintah Presiden Jokowi.
"Termasuk membuat omnibus law di dalam rangka mempercepat pembaruan hukum dalam mendorong investasi ke depannya dan peningkatan sumber daya manusia," pungkasnya.