Jakarta, Gatra.com - Tahun ini Cocoa Life yang diinisiasi oleh Mondelez International sudah hadir selama 5 tahun. Selama itu juga Cocoa Life memastikan keberlanjutan kakao dengan cara membina dan menyejahterakan petani kakao.

Sejak berdiri tahun 2014, Cocoa Life sudah membina 37.600 petani kokoa di 269 desa dari berbagai daerah seperti Sumatera Barat (Sumbar), Lampung, Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Sulawesi Tenggara (Sultra).

Selain mengedukasi budidaya tanaman coklat, Cocoa Life juga memberikan pelatihan untuk para perempuan mendapatkan penghasilan tambahan, edukasi pengelolaan uang, dan lain-lain. Hingga saat ini, 15 ribu perempuan telah berpartisipasi dalam Koperasi simpan pinjam.

Beberapa petani yang sudah mengikuti program Cocoa Life juga merasakan manfaat seperti meningkatnya hasil panen hingga 10% dan meningkatnya pendapatan sampai 37% setiap tahunnya.

"Pendapatan kami mengalami kenaikan setiap tahunnya karena panen kakao yang dulunya 600-700 kg per hektare, sekarang menjadi 1.500 kg hektare karena menerapkan teknin pelatihan dari Coco Life," kata Sutirun, petani kakao dari Lampung di Kantorkuu Coworking Space, Jakarta, Senin (28/10).

Sebagai pengguna kakao terbesar di dunia, Mondelez International berkomitmen akan menggunakan kakao yang dihasilkan oleh Cocoa Life. "Sebanyak 43% dari produk coklat Mondelez International sudah menggunakan kakao yang berasal dari program Cocoa Life," ujar Sachin Prasad, Presiden Direktur Mondelez Indonesia.

Reporter: NNH