Dharmasraya, Gatra.com - Sebanyak 10.200 petani di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) mendapatkan kartu tani pada tahun ini. Seremoni penyerahan kartu tani diserahkan langsung oleh Ketua Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko di aula Kantor Bupati Dharmasraya.
Dharmasraya memiliki lahan yang luas dan sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi pertanian. Pak Bupati (Sultan Riska Tuanku Kerajaan) menyebut, ada sekitar 7.000 hektar bisa dikembangkan untuk padi dan jagung, ujarnya Moeldoko pada acara Modernisasi Pertanian untuk Kejayaan Dharmasraya, di Dharmasraya, Senin (28/10).
Dia menyatakan, sebagai ketua HKTI akan dengan lantang menyuarakan dan memperjuangakan kepentingan petani. Bahkan dirinya juga berjanji di hadapan petani Dharmasraya untuk membantu bibit dan pupuk, jika pemerintah daerah setempat menyediakan lahan yang cukup.
Pak bupati tolong siapkan lahan seluas 10 hektar, saya akan sediakan bibit dan pupuk yang bagus. Dan hasilnya dijamin lebih bagus dibandingkan dengan padi yang lain, ungkap dia.
Kepala Dinas Pertanian Dharmasraya, Darisman menyebutkan, selain kartu tani untuk petani, Dharmasraya juga mendapatkan bantuan berupa delapan unit sepeda motor untuk operasional penyuluh pertanian di wilayah setempat.
Kartu tani gunanya untuk mengontrol subsidi pupuk dari pemerintah yang disalurkan melalui bank Mandiri. Tujuannya untuk memastikan petani mendapatkan harga pupuk di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), ujar Darisman kepada GATRA di Dharmasraya.
Dia menyebutkan, selama ini kerap kali petani mendapatkan harga pupuk berada di atas HET. Kartu tani juga untuk memastikan tidak ada peredaran pupuk yang disalahgunakan ke luar daerah Kabupaten Dharmasraya.
Ataupun dijual dengan harga mahal dengan mengganti karung pupuk subsidi dengan karung non subsidi. Tidak hanya itu, kartu tani juga untuk memastikan penyaluran pupuk subsidi tepat sasaran, ungkapnya.