
Slawi, Gatra.com - Musyawarah Daerah (Musda) II Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah di Kabupaten Tegal tetap digelar setelah sempat disebut batal, diganti pengajian karena mendapat penolakan. Ketua Bidang Advokasi Hukum FPI Jawa Tengah, Zaenal Petir dalam keterangannya menegaskan hal tersebut.
"Alhamdulillah Musda FPI kedua yang dilaksanakan di Majelis Taklim Al Hikmah, Ketitang, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal berjalan lancar, sukses, dan meriah," kata Zaenal saat dikonfirmasi Gatra.com, Senin (28/10).
Menurut Zaenal, musda dihadiri lebih dari 600 peserta. Terdiri dari 23 pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) FPI kabupaten dan kota, laskar, serta simpatisan. "Acara musda dimulai pukul 08.00-12.15 WIB," ujarnya.
Zaenal mengungkapkan, hasil musda antara lain memilih Habib Bagir sebagai imam daerah FPI. Prosesi pemilihan pengasuh Majelis Taklim Al Hikmah itu diawali dengan pengajian, tahlil, dan maulid nabi.
"Kalau di tingkat pusat ada imam besar yakni Habib Rizieq Syihab. FPI Jawa Tengah sekarang punya imam daerah. Beliau memang sudah lama digadang-gadang untuk jadi imam daerah, namun belum bersedia. Sekarang sudah bersedia dipilih. SK untuk imam daerah Habib Baqir akan dimintakan pengesahan ke Habib Rizieq Syihab" jelasnya.
Selain pemilihan Habib Bagir sebagai imam daerah, dalam musda juga digelar diklat kelaskaran laskar FPI oleh Wakil Ketua Umum DPP FPI, KH Jafar Sidiq yang hadir dalam acara tersebut. "Hadir juga dari DPP FPI ustadz Awit Masyhuri, panglima laskar ustadz Maman Suryadi, dan H Hasanudin ketua bidang organisasi," sebut Zaenal.
Zaenal pun menampik jika agenda musda batal digelar dan diganti dengan pengajian memperingati maulid nabi. "Kalau batal ya tidak mungkin menghasikan ada imam daerah," tukasnya.Lebih lanjut Zaenal menyampaikan terima kasih kepada TNI dan Polri serta Satpol PP yang telah mengawal dan mengamankan acara musda. Penolakan yang muncul dari sejumlah organisasi kemasyarakat menurutnya bagian dari dinamika demokrasi.
"Terpenting kedepan kita ajak semua untuk duduk bersama jalin silaturrahmi dalam rangka penguatan NKRI. NU dan ormas Islam lainnya adalah saudara FPI. Pastinya sepakat untuk menjaga keutuhan bangsa dan agama," pungkasnya.
Sebelumnya, Habib Bagir saat memberikan keterangan kepada wartawan di lokasi acara musda, Majelis Ta'lim Dzikir Al Hikmah, Ketitang, Desa Tegalwangi, Kecamatan Talang, Senin (28/10) mengatakan musda tidak jadi digelar. "Tidak ada agenda musda," katanya singkat.
Dia juga menyebut tidak ada agenda pemilihan dan penyusunan program dalam acara yang digelar di Majelis Ta'lim Dzikir Al Hikmah yang juga merupakan kediamannya. "Pemilihan itu langsung dari pusat. Bukan dari Saya. Tidak ada (pembahasan program kerja). Insya Allah tidak ada. Mauludan sajalah. Demi kondusifitas Kabupaten Tegal," ujarnya.