Home Ekonomi Alasan Industri Tambang Didapuk jadi Musuh Utama Masyarakat

Alasan Industri Tambang Didapuk jadi Musuh Utama Masyarakat

Jakarta, Gatra.com - Wartawan Senior Kompas, Ninok Leksono, memberikan penjelasan terkait alasan penyebab industri pertambangan, salah satunya Freeport, kerap kali disebut sebagai musuh masyarakat nomor satu atau the number one enemy public.

Sebutan itu, sebelumnya dilontarkan oleh mantan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Chappy Hakim, dalam acara peluncuran bukunya berjudul "Freeport: Catatan Pribadi Chappy Hakim" yang dihelat di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Senin (28/10).

Mengenai hal itu, Ninok, memiliki tiga alasan industri pertambangan dipandang sebagai musuh utama masyarakat. Menurutnya, semua industri pertambangan kerap didapuk sebagai the number one enemy public karena berpotensi bisa merusak lingkungan alam.

"Karena alam yang bagus atau hutan yang bagus itu pasti dibongkar. Gunung-gunung yang bagus pasti dibongkar untuk menggali kekayaan alam yang ada di bawahnya," ujar dia.

Selanjutnya, dalam proses penambangan pasti ada pengolahan tambang mineral yang telah didapatkan. Dalam proses tersebut jika kualitas pabrik pengolahan hasil tambang atau smelternya buruk, maka justru limbah hasil tambang itu akan mencemari lingkungan sekitarnya.

"Nah, orang udah mencitrakan bahwa pertambangan sebagaimana [prinsip] ekonomi, akan mengambil untung sebesar-besarnya, cara semudah-mudahnya, cara semurah-murahnya. Jadi Freeport dan yang lainnya tentu tidak lepas dari citra asosiasi seperti itu," ucapnya.

Terakhir, Ninok menambahkan bahwa industri pertambangan kerap menimbulkan kesenjangan ekonomi-sosial antara kehidupan warga sekitar tambang dan lingkungan perusahaan tambang itu sendiri.

Reporter: ARH

156