
Jakarta, Gatra.com - Stroke identik dengan penyakit generasi orang tua. Namun, saat ini penyakit stroke sudah mulai berkembang dan menyerang orang-orang yang usianya lebih muda.
Perubahan perilaku masyarakat menjadi salah faktor utama risiko penyakit stroke ini mulai menyerang kalangan yang berusia muda.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, sekitar 72,7% penduduk usia kurang dari 35 tahun sering mengonsumsi makanan asin.
"Sekarang usia termuda yang kena penyakit stroke adalah 35 tahun dan mungkin bisa lebih muda lagi. Sementara, usia yang paling tua terkena stroke itu 47 tahun," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Cut Putri Arianie, di Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (28/10).
Cut mengatakan terlalu banyak mengonsumsi makanan asin dan berlemak tinggi ini menjadi pemicu tekanan darah tinggi (hipertensi), yang membuat stroke. Konsumsi garam sehari itu hanya sebanyak satu sendok teh garam.
"Anak-anak muda ini kan banyak yang suka mengonsumsi makanan cepat saji (fast food) atau mie instan. Jadi sebenarnya, kalau sudah makan mie instan, selanjutnya tidak boleh lagi mengonsumsi makanan yang asin," terangnya.
Selain mengurangi makanan yang asin, Cut juga mengimbau generasi muda untuk selalu melakukan deteksi dini ke rumah sakit, menghindari rokok, rajin beraktivitas fisik, diet sehat dengan kalori seimbang, istirahat yang cukup dan mengelola rasa stres dengan baik.