Jakarta, Gatra.com - Salah satu kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Misriani Ilyas menceritakan tentang dirinya yang digantikan secara tiba-tiba tanpa ada kejelasan. Meski demikian, dirinya meyakini hal yang menimpa dirinya bukan dari oknum Partai Gerindra dan berharap Prabowo Subianto mengetahui dan melihat bahwa ada kadernya yang butuh perhatian atas kasus yang menimpa dirinya.
"Awalnya, saya adalah kader dari partai Gerindra yang mewakili dapil Sulawesi Selatan (Sulsel) 2. Saya sudah terpilih menjadi anggota DPRD Sulsel dengan memperoleh 10.057 suara dan sudah dapat undangan dari KPU Sulsel untuk gladi pelantikan pada 24 September 2019," jelasnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin (28/10).
Lebih lanjut, tetapi pada 23 September siang, dirinya menerima informasi bahwa ada surat di DPD Gerindra Sulsel dari DPP Gerindra. Seketika, ia mengatakan dirinya langsung menuju DPD Gerindra Sulsel untuk melihat surat tersebut dan ternyata adalah surat pemberhentian dirinya menjadi caleg terpilih, penundaan pelantikan, dan langkah administrasi yang mengatasnamakan DPP Gerindra.
"Saat menerima surat tersebut, saya langsung menghubungi ketua DPD Gerindra Sulsel untuk klarifikasi hal ini ataupun informasi dari DPP Gerindra. Tetapi beliau (Ketua DPD Gerindra Sulsel) mengatakan bahwa dirinya juga tidak mendapat informasi apapun," tambahnya.
Kemudian, lanjutnya, dirinya berpikir bahwa namanya masih ada di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan memilih untuk dilantik dahulu pada 24 September 2019 kemudian setelahnya meminta klarifikasi atas masalah ini. Tetapi, pada 23 September pukul 11 malam, Misriani menerima surat bahwa tidak ada namanya dalam daftar anggota DPRD Sulsel yang akan dilantik esok hari.
"Saya kaget sekali dan hanya bisa menerima bahwa besoknya (24 September) tidak hadir ke pelantikan lalu, saya bersurat ke DPP Gerindra pada 27 September dan belum ada tanggapan. Saya memaklumi karena mungkin masih ada kesibukan seperti kemarin ada pelantikan menteri dan kegiatan partai lainnya. Tapi ada banyak harapan yang diberikan masyarakat kepada saya melalui 10.057 suara tersebut dan saya sangat berharap dapat informasi dan klarifikasi karena saya tidak permah merasa melakukan kesalahan apapun sehingga tidak seharusnya diganti status caleg terpilih," ujarnya.
Ia melanjutkan sampai saat ini, kursi DPRD Sulsel yang masih kosong yaitu milik dirinya dari dapil Sulsel 2. Ia mengucapkan terima kasih karena KPU Sulsel masih kooperatif untuk memberikan dirinya waktu menyelesaikan permasalahan ini dalam internal Partai Gerindra. Terkait urusan pengadilan, dirinya mengatakan bahwa sudah menempuh proses tersebut, tetapi ia berpikir ada partai yang bisa menyelesaikannya terlebih dahulu.
"Saya sangat berharap setelah Partai Gerindra tidak ada lagi kesibukan, bisa melihat dan memanggil saya untuk memberikan klarifikasi masalah ini. Saya sangat yakin bahwa ada oknum yang mengatasnamakan Gerindra dan semoga Pak Prabowo melihat kadermya khususnya saya seorang perempuan dimana telah menyumbang 30 persen suara untuk DPRD Sulsel," ungkapnya.