Home Gaya Hidup Sensasi Beda Peragaan Batik di dalam Gua Lawa Purbalingga

Sensasi Beda Peragaan Batik di dalam Gua Lawa Purbalingga

Purbalingga, Gatra.com –Peragaan batik di dalam gua sukses digelar di Gua Lawa Purbalingga (Golaga). Ini merupakan pertama kalinya di Indonesia, bahkan di dunia. 

Desainer kondang Samuel Wattimena yang menjadi pengarah batik in the cave mengatakan, peragaan busana di dalam gua adalah momen langka. “Ini langka banget, guanya ternyata bagus sekali, enggak bau, enggak pengap, dan lighting juga keren,” katanya, dalam keterangan yang diterima Gatra.com, Senin (28/10).

Samuel mengatakan, ia berusaha menonjolkan keindahan gua, sehingga konsepnya bukan memindahkan ballroom ke dalam gua. Namun, ia memindahkan model untuk menyesuaikan ekosistem.

“Sensasinya adalah kita bisa melihat dimensi antara ruang, model, dan desain yang dihadirkan. Kalau kita sering show di Jakarta, di panggung fashion, yang dilihat hanya dimensi pakaiannya dan gedungnya diabaikan. Sebaliknya di sini gedungnya (gua) menjadi latar yang mengidupkan karya desainer,” ujarnya.

Meski peragaan batik ini hanya menampilkan produksi batik lokal, menurut Samuel, desain yang ditampilkan sudah sangat bagus. Ia meyakini, potensi batik Purbalingga bisa kompetitif di tingkat nasional.

“Tujuan acara ini adalah menggugah masyarakat Indonesia secara luas untuk melihat berbagai potensi di daerah masing-masing yang mereka miliki. Kemudian [potensi] diangkat secara bersama,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, melalui acara ini Pemkab Purbalingga ingin menyuguhkan konsep yang berbeda yakni fashion show dan pameran batik di dalam gua. Sebanyak 38 peragawati lokal Purbalingga turut ambil bagian dalam pertunjukan ini.

Event ini selain untuk mempromosikan batik Purbalingga, juga dalam rangka mempromosilan event wisata di Purbalingga. Terlebih akan hadirnya Bandara JB Soedirman. Kita harus bisa lebih banyak menawarkan attraction yang berbeda,” kata bupati.

Dalam kesempatan itu, terdapat empat peragawati nasional yaitu Dessy Mulasari, Dining, Mungky, dan Enci. Mereka menuturkan baru pertama kali mengikuti peragaan busana di dalam gua. Pada kesempatan ini, mereka menampilkan baju dari desainer nasional seperti Dimas Mahendra, Audrey, Nindi dan Samuel Wattimena.

Sebagai informasi, Gua Lawa merupakan gua bentukan proses vulkanik di masa lalu. Di gua yang terbentuk dari lahar beku ini, busana batik karya pembatik dan desainer lokal ditampilkan.

852