Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arviyan Arifin mengungkapkan keinginannya agar perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan Cina segera berakhir. Sebab, perang dagang itulah yang membuat harga batubara terus saja mengalami penurunan.
"Kita harapkan segera recovery lagi adanya kesepakatan penghentian perang dagang AS dan China akan mendongkrak harga batu bara," kata dia saat ditemui di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (28/10).
Dengan turunnya harga batubara, akan berdampak pula pada kinerja bisnis PTBA. Pun dengan ketidakpastian kapan perang dagang itu akan berakhir, membuat pelaku usaha yang bergerak di sektor batubara semakin was-was.
Hal itu, tambah Arviyan, dikarenakan batubara yang berperan sebagai komoditi, yang secara hukum ekonomi, bergantung pada supply dan demand.
"Amerika kan terkenal sebahai eksportir terbedar di dunia, semua barang dari berbagai negara dia beli. Sementara Cina itu importir terbesar di dunia. Kalau eksportir dan importir terbesar di dunia berkonflik, ya sudah," imbuh dia.
Sementara itu, untuk mengatasi dampak dari perang dagang, Arviyan mengaku, pihaknya akan terus berusaha untuk mendongkrak penjualan. Baik penjualan domestik di dalam negeri, ataupun penjualan di luar negeri.
"Penjualan batu bara memang komposisi ada ekspor dan domestik 2019 pasar domestik 59 persen ekspor 41 persen domestik untuk PLN ekspor secara selektif," jelas dia.