Washington DC, Gatra.com – Presiden AS Donald Trump menilai, tewasnya pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi akibat bunuh diri, menjadi capaian yang dapat meredam kecaman di dalam jajarannya sendiri. Namun, capaian tersebut tidak menjadi alasan bantuan terhadap kasusnya yang melibatkan Ukraina dalam untuk kepentingan Pemilu AS 2020.
Seperti diketahui, Trump menghadapi penyelidikan pemakzulan oleh Demokrat di DPR AS, yang mengatakan ia telah membujuk Ukraina untuk menyelidiki saingannya di Pemilu AS mendatang dari Partai Demokrat, Joe Biden. Hal itu dianggap merupakan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan Trump dan menjadi risiko keamanan nasional.
Trump juga mendapat kecaman pedas dari Partai Republik dan Demokrat atas keputusannya untuk menarik pasukan AS keluar dari Timur Laut Suriah. Hal tersebut juga dianggap telah membuka jalan bagi invasi Turki terhadap sekutu Kurdi Amerika di daerah itu.
"Saya tidak berpikir itu mengubah lintasan politik kita dengan cara apa pun, tetapi bagi presiden itu adalah kemenangan besar. Tidak ada cara lain untuk memutarnya," kata sarjana Hoover Institution, Lanhee Chen, seperti diwartakan Reuters.
Keberhasilan penyergapan pemimpin ISIS tersebut menjadi alasan untuk mempertahankan Trump di posisinya saat ini sebagai presiden. Terlepas dari sikap tegasnya dalam kebijakan mengatasi imigrasi ilegal dan ekonomi global.
Keberhasilan dalam penyergapan pemimpin ISIS tersebut juga dijadikan modal politik oleh Trump. Ia mengatakan, kematian Baghdadi diklaim merupakan sesuatu yang lebih besar daripada penyerangan terhadap pemimpin Al Qaeda, Osama Bin Laden pada 2011 lalu.
Penyergapan Baghdadi menghasilkan respon positif dan menuai pujian, termasuk dari senior Partai Republik AS dan senator Lindsey Graham. Padahal sebelumnya, Graham sempat mengkritik Trump saat menarik pasukan AS dari Suriah.
“Ini adalah momen di mana kita semua harus bangga dengan militer Amerika dan komunitas intelijen kita. Ini adalah saat di mana kritikus Presiden Trump harus mengatakan presiden telah melakukan yang terbaikbaik," ujar Graham.
Pemimpin mayoritas senat dari Partai Republik, Mitch McConnell, yang juga mengecam keras penarikan pasukan tersebut, turut memuji dan berterima kasih kepada Trump dan timnya atas keberhasilan mereka.
Bahkan Senator Mitt Romney, pengkritik paling keras Trump dari Partai Republik, juga memberikan ucapan selamat dan terima kasih karena telah membunuh Baghdadi.