Home Politik Cerita di Balik Viral Bupati Banjarnegara Rebahan di Jalan

Cerita di Balik Viral Bupati Banjarnegara Rebahan di Jalan

Banjarnegara, Gatra.com – Foto Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono rebahan alias ngempos di jalan raya viral di dunia maya. Unggahan ini menuai banyak komentar, baik positif maupun negatif.

Berawal dari Instagram, foto Bupati Budhi beredar kencang di Facebook hingga aplikasi perpesanan, WhatsApp. Lantas bagaimana komentar sang bupati?

Ikhwal foto viral ini, Budhi mengaku aksinya rebahan di jalan itu murni spontanitas. Dia membantah ada setting atau rekayasa dari fotonya yang nyeleneh ini.

“Oh, itu foto murni. Tidak ada rekayasa sama sekali,” katanya, dalam keterangannya, Sabtu (27/10).

Budhi bercerita, Senin (21/10) ia mengajak Kepala DPU PR, Tatang Rochyadi dan staf, Humas, staf Satpol PP dan Kodim, menengok jalan di Desa Petir Kecamatan Purwanegara khususnya Dusun Kayubima, Krinjing dan Sranti yang terisolir.

Baca juga: Viral Bupati Banjarnegara Rebahan di Jalan Raya

Menurut Budhi, jalur yang juga menghubungkan Banjarnegara dengan kabupaten Kebumen itu kondisinya sangat buruk. Bahkan ia sempat marah kepada Kepala DPU PR saat rombongan bupati meninjau jalan ini. Kemarahan sang bupati pun diunggah di kanal berbagi video.

“Kemarahan saya beralasan. Kok masih ada warga saya yang belum merdeka. Jalan di sini rusak parah,” katanya.

Dia mengaku malu lantaran sudah membangga-banggakan Jalan Pandanarum yang halus dan Jalan Duren yang sudah mulus. Ternyata, berdekatan di wilayah itu, di Petir, Kayubima, Krinjing dan Sranti ini, kondisi jalan berkebalikan 180 derajat.

Bahkan saking rusaknya, di kanal berbagi video, banyak yang mengira jalan tersebut bukan berada di Kayubima, Banjarnegara. Warganet mengira jalan itu ada di pedalaman atau luar Jawa.

“Rusak dan ekstrim sekali jalannya. Ini tidak adil. Banyak warga yang mengira itu bukanlah wilayah Banjarnegara, itu di luar Jawa atau pedalaman. Karena kondisinya yang parah,” ungkapnya.

“Nah, ketika pulang dari Desa Petir itulah, saya coba lewat ruas jalan Kutawuluh-Gumiwang yang benar-benar jalan jos. Lebar, halus, mulus. Spontan saya buka pintu mobil dan saya hempaskan tubuh ini ke tengah jalan. Itu ekspresi kegembiraan saya. Kok jalannya bagus sekali,” lanjutnya.

Saking bahagianya bertemu dengan jalan bagus, Budhi bahkan sempat berguling. Tetapi, saat berguling pun ia sempat mengucapkan syukur. Ada harapan dan doa dalam aksinya.

“Saya ingin Desa Petir Kayubima dan seterusnya segera menikmati jalan bagus seperti ini. Air juga melimpah. Saya gembira sekali waktu itu, sekaligus termotivasi untuk segera mewujudkan pembangunan jalan Desa Petir Kayubima,” dia menjelaskan.

Perangkat Desa Petir yang enggan disebut namanya mengatakan, Pemdes sudah lama mengajukan pembangunan jalan itu. Namun, baru kali ini ada titik terang.

Dia mengaku dana desa baik DD maupun ADD cuma cukup untuk membangun jalan desa. Karenanya, ia sangat berterima kasih ketika Pemerintah Kabupaten Banjarnegara mengambil alih jalan desa menjadi milik kabupaten.

“Semula kami ragu, apa betul akan dilaksanakan pembangunan jalan itu. Rakyat sudah teriak, jangan hanya janji-janji. Tapi setelah bupati turun langsung bersama tim, sekarang kami percaya,” ucap perangkat desa ini.

1094