Banjarnegara, Gatra.com - Sedikitnya 200 motif batik yang dirancang desainer dan pembatik lokal Purbalingga, Jawa Tengah ditampilkan dalam acara Lenggak-Lenggok Batik Purbalingga 2019. Beragam model batik ditampilkan, mulai dari batik formal hingga santai.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional daerah (Dekranasda) Kabupaten Purbalingga, Rizal Diansyah mengatakan, batik dikemas dengan berbagai jenis tema pakaian, mulai dari ready to wear, mall, millenial, arisan, baju hamil, pantai, travelling, kantor dan kondangan.
“Biasanya di Purbalingga batik dikenal untuk digunakan keperluan formal, namun hari ini kita melihat batik itu ready to wear, bisa digunakan untuk berbagai keperluan yang semuanya ternyata bagus-bagus, dan ditampilkan seru di luar dugaan,” ucapnya, Sabtu (27/10).
Rizal berharap kegiatan ini terus berkesinambungan. Desainer lokal terus berkreatifitas dan bisa membuat batik Purbalingga menasional.
Disainer kondang Samuel Wattimena, mengaku kagum pada penyelenggaraan acara kali ini. Partisipasi yang tinggi, kerja sama, gotong royong, OPD, pembatik, disainer maupun anak SMK benar-benar membuatnya takjub.
“Menurut saya itu spesial dan sangat patut untuk dikembangkan, khususnya sikap kerjasamanya, jadi nggak melihat lagi yang satu lebih menonjol dari yang lain tapi totaliatas dari kerjasama. Itu menjadi contoh yang baik bagi generasi ke depan,” kata Samuel.
Menurut Samuel, desain-desain yang telah ditampilkan tadi sangat emosional, dan sangat menjual. Terlebih populasi penduduk Indonesia saat ini kurang lebih ada 370 juta jiwa merupakan pasar yang sangat besar.
“Desainer sini yang mau berkecimpung di dunia kreatif harus punya mimpi besar untuk untuk bisa mengambil bagian,” ucapnya lagi.
Samuel juga berpesan agar para disainer maupun para pembatik mempu meneropong selera fashion kekinian maupun masa depan. Karena kita sadari, 10 tahun yang akan datang pasar terbesar batik adalah generasi milenial saat ini.
“Dengan pendekatan itu, harus sudah mulai ditunjukan saat ini,” ujarnya.
Sementara, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan acara ini digelar dalam rangka memeriahkan Hari Batik Nasional 2019 di Purbalingga. Kegiatan ini juga sekaligus memberikan apresiasi pada perajin dan disainer lokal.
“Dalam kegiatan ini terjual sekitar 200 pcs batik dari para pengrajin selama persiapan 1,5 minggu ini. Ternyata Purbalingga memiliki potensi-potensi yang luar biasa termasuk 25 disainer yang berperan kali ini,” ucap Bupati.