Mataram, Gatra.com - Anggota DPR RI dapil Pulau Lombok, H. Bambang Kristianto (HBK) mengatakan ia akan fokus pada kerja-kerja dan program-program Komisi I yang mengurusi bidang pertahanan.
Ketua Badan Pengawas Disiplin (BPD) DPP Partai Gerindra ini mengaku sudah mempersiapkan langkah-langkah kerja yang ada di lingkup Komisi I. Salah satunya, memprioritaskan kesejahteraan prajurit TNI di Lombok, sebagai konsentrasi kerja dan perjuangannya.
"Saya akan fokus di masalah kesejahteraan prajurit. Karena menurut saya, kesejahteraan prajurit masih kurang mendapat perhatian, sehingga kerja-kerja humanis seperti ini masih sangat dibutuhkan untuk meningkatkan taraf kehidupan prajurit di masa depan," ujar Bambang dalam keterangan tertulis kepada Gatra.com, Jumat (25/10).
Periode ini, Bambang ditempatkan di Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika serta intelijen.
Ia menyampaikan akan mulai melakukan observasi terhadap kesejahteraan prajurit di Lombok, mulai dari memperhatikan asrama-asrama, barak-barak, kantor-kantor dan fasilitas-fasilitas penunjang prajurit TNI di Pulau Lombok.
"Kita harus mulai observasi asrama-asrama, barak-barak, kantor-kantor dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya untuk para prajurit di Pulau Lombok," imbuhnya.
HBK juga akan mulai menginventarisir apa yang menjadi kebutuhan mendesak para Babinsa, Koramil hingga Kodim. Juga dengan sekolah-sekolah, rumah-rumah sakit TNI dan kehidupan purnawirawan TNI di Pulau Lombok.
"Hal yang sama juga akan saya lakukan untuk Angkatan Laut dan Angkatan Udara tentunya sebagian yang tidak terpisahkan dari prajurit TNI," ungkapnya.
Meskipun pindah ke Komisi I, HBK berjanji akan menunaikan janji politiknya di kampanye pemilu legislatif 2019 yang lalu kepada masyarakat Lombok, yaitu memajukan pertanian.
“Saya tetap akan berupaya untuk mewujudkan janji-janji politiknya untuk mensejahterakan masyarakat Lombok, khususnya di bidang pertanian,” ujarnya.
Menurutnya, jika dilihat secara global maka bidang pertahanan juga tidak bisa dipisahkan dengan bidang pertanian. Ketahanan pangan suatu bangsa akan sangat berpengaruh kepada kekuatan pertahanan suatu bangsa.
HBK memaparkan, ketahanan pangan merupakan salah satu faktor penentu dalam stabilitas nasional suatu negara, baik di bidang ekonomi, keamanan, politik maupun sosial.
Itu sebabnya pada saat ini, kata HBK, negara-negara di seluruh dunia yang berada di luar garis equator mulai menyiapkan diri untuk menghadapi krisis pangan, energi dan air dengan menyerang secara diam-diam negara-negara equator, termasuk Indonesia untuk dikuasai kekayaan-kekayaan alamnya.
“Kelemahan-kelemahan kita di bidang sosial, politik, uang, ekonomi, budaya bangsa dan Hankam akan menjadi celah bagi negara-negara asing untuk masuk dan mulai menguasai kekayaan alam Indonesia. Di masa depan, dinamika kehidupan yang akan dihadapi oleh generasi muda kita akan banyak sekali, termasuk ancaman proxy war," tambah HBK.