Home Gaya Hidup Terminator Dark Fate: Laga Seru dengan Cerita Klise

Terminator Dark Fate: Laga Seru dengan Cerita Klise

Jakarta, Gatra.com – Salah satu film sci-fi action klasik kembali hadir di layar lebar. Robot pemburu manusia, Terminator kini beraksi lagi. Masih dengan misi tak berbeda tapi berupa mesin yang jauh lebih canggih, lengkap dengan aksi baku hantam yang seru, semua tersaji di Terminator: Dark Fate.

Dua dekade telah berlalu sejak Sarah Connor (Linda Hamilton) sukses menggagalkan Judgment Day. Keberhasilannya mengubah masa depan tersebut, tak hanya menghentikan rencana jahat Skynet, tapi lebih jauh lagi bisa menyelamatkan jutaan nyawa manusia. Meski belakangan, cyborg Terminator versi T-800 (Arnold Schwarzenegger) itu sukses membunuh John Connor (Edward Furlong) remaja. Alhasil, selama dua puluh tahun ini Sarah melampiaskan kesedihannya dengan memburu dan menghancurkan tiap Terminator yang datang dari masa depan.

Suatu hari di tahun 2022, sebuah lubang waktu mendadak muncul di langit. Dari sana keluar Terminator versi terbaru, Rev-9 (Gabriel Luna). Misinya hanya satu yakni membunuh Dani Ramos (Natalia Reyes) yang tinggal di Kota Meksiko. Di saat hampir bersamaan, lubang waktu lain muncul dan nampaklah seorang perempuan yang mengaku bernama Grace (Mackenzie Davis). Dia mengemban tujuan sebaliknya: melindungi Dani dan menjaganya tetap hidup.

Baca Juga: Eddie Furlong Kembali Bermain di Terminator: Dark Fate

Grace sendiri adalah tentara dari masa depan yang telah mengalami upgrade sehingga dia sangat kuat dan cekatan. Meski merupakan manusia hybrid, dia memiliki hambatan medis yang kadang kala membuatnya tak bisa berfungsi maksimal. Di sinilah peran penting Sarah – yang telah sangat berpengalaman – membantu memerangi Terminator.

Rev-9 sendiri merupakan buatan kelompok baru di masa depan, Legion. Lebih berbahaya dibanding Skynet, Legion menciptakan Terminator mereka sangat canggih. Tak hanya bisa mengubah bagian tubuhnya menjadi senjata, Rev-9 juga bisa menduplikasi dirinya. Belakangan, T-800 bergabung dengan tiga wanita tersebut demi menggagalkan misi Rev-9.

Seperti sejumlah prekuelnya, Terminator: Dark Fate juga dipenuhi adegan laga bahkan sejak scene awal. Saling kejar antara Rev-9 dengan para manusia berlangsung seru dan menarik ditonton. Rev-9 nampak tak bisa dimatikan dan mustahil menghindarinya.

Sebagai sekuel, premisnya tentu saja tak jauh beda dengan film-film sebelumnya. Film ini menjadi tak begitu membosankan karena chemistry yang baik antara Schwarzenegger, Hamilton, dan Davis. Bagi para fans installment Terminator, ini menjadi satu reuni menyenangkan karena bisa melihat Sarah Connor dan T-800 dalam satu frame bersamaan.

Baca Juga: Terminator: Dark Fate Rilis Trailer, Ini Reaksi Sutradara Tim Miller

Sayangnya, beberapa bagian penceritaannya terlalu dipaksakan. Misalnya kenapa T-800 memutuskan mau membantu mereka. Alasan yang dia lontarkan bertolak belakang dengan karakter suatu robot tentu saja. Belum lagi koneksi klise antara Grace dan Dani Ramos yang terlalu mudah ditebak. Terminator: Dark Fate seolah bingung mencari poin pembeda antara film ini dengan sejumlah prekuel sebelumnya. Lantas digunakanlah tren cerita masa kini: girl power.

James Cameron kembali menulis cerita Dark Fate, setelah lama absen dari installment Terminator. Sutradara Deadpool (2016), Tim Miller didapuk di kursi sutradara. Namun ternyata keduanya tak mampu menyajikan film yang lebih baik dibanding T2.

Film ini merupakan film keenam dalam franchise Terminator. Dark Fate adalah sekuel langsung dari film pertama dan kedua, The Terminator (1984) dan T2: Judgment Day (1991). Jadi penonton tak perlu khawatir walau belum pernah menonton Terminator 3: Rise of the Machines (2003), Terminator: Salvation (2009), atau Terminator: Genisys (2015).

 

 

 

 

 

1275