Jakarta, Gatra.com - Pengelola Klinik Utama Yayasan Kanker Indonesia (YKI), dr. Rebecca N. Angka mengatakan, saat ini masih banyak pasien kanker yang belum menerima asupan nutrisi secara cukup. 

Menurutnya, pasien kanker kerap enggan untuk mengonsumsi makanan sesuai dengan anjuran tenaga medis.

"Tidak dapat disangkal, sering kali pasien kanker mengalami masalah nutrisi ketika menjalani terapi seperti sulit makan, nafsu makan yang berkurang, mual, muntah, perubahan indra perasa dan penciuman, serta gangguan pencernaan seperti diare ataupun konstipasi," kata Rebecca di kantor YKI, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10).

Rebecca mengatakan, pemberian nutrisi bagi pasien kanker idealnya mencakup kalori, protein, dan tambahan vitamin dari suplemen. 

Pasien kanker, katanya, juga membutuhkan beberapa zat gizi tertentu di antaranya zat gizi mikro, karena pasien kanker rentan kekurangan zat tersebut.

"Apabila pasien menghadapi kesulitan untuk mengonsumsi nutrisi secara oral, maka dapat diberikan nutrisi enteral (makanan cair) baik natural maupun formula komersial," katanya.

Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang menjadi perhatian utama di Indonesia. 

Data Riset Kesehatan Dasar 2018 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi tumor atau kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1,4 per seribu penduduk di 2013, menjadi 1,79 per seribu penduduk di 2018.  

Penderita penyakit kanker pada 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru kanker dengan angka kematian sebesar 9,6 juta. 

Rebecca menyebut YKI berkomitmen mengedukasi masyarakat tentang penanggulangan kanker.

“Merupakan salah satu kewajiban dari Yayasan Kanker Indonesia untuk memberikan edukasi yang berkelanjutan bagi masyarakat umum dan pasien kanker serta keluarganya terkait dengan kanker," katanya.