Washington D.C, Gatra.com - Hakim Distrik Amerika Serikat (AS) A. Beryl Howell secara resmi mengesahkan legalitas penyelidikan tuduhan atas Presiden Donald Trump, yang dipimpin kubu Demokrat.
Pengesahan itu memerintahkan agar pemerintah menyerahkan salinan dokumen Robert Mueller yang merinci campur tangan Rusia dalam pemilu 2016 silam.
Hakim Howell memberikan kemenangan besar kepada Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin oleh Demokrat, serta melemahkan argumen dari kubu Republik Trump, yang menuduh penyelidikan tersebut merupakan sebuah upaya pemakzulan atas presiden AS.
Dilansir Reuters Sabtu (26/10), Howell juga mengatakan bahwa House of Representatives tidak perlu persetujuan dalam mengambil keputusan secara resmi untuk melakukan langkah-langkah yang akan diambil.
Komite itu, kata Howell, telah memberikan bukti yang cukup untuk melanjutkan penyelidikan dalam menentukan apakah akan dilakukan pendakwaan dengan pasal-pasal terkait.
Sebelumnya, Partai Republik terang-terangan mengkritik proses yang digunakan Demokrat mengenai penyelidikan tersebut.
Hakim memberikan kewenangan kepada Departemen Kehakiman sampai hari Rabu mendatang untuk memberikan materi dari laporan Mueller.
"Kenyataannya adalah bahwa DOJ dan Gedung Putih telah secara terbuka menghalangi upaya House of Representatives untuk mendapatkan informasi melalui panggilan pengadilan," kata Howell.
Sementara itu, sambungnya, pihak Gedung Putih dengan tegas menyatakan bahwa administrasi tidak akan bekerja sama terkait permintaan kongres untuk mendapatkan informasi dan dokumen.
Mueller menyerahkan laporannya kepada Jaksa Agung AS William Barr pada bulan Maret setelah menyelesaikan penyelidikan sepanjang 22 bulan. Laporan itu memberikan rincian seputar peretasan kampanye dan propaganda Rusia untuk menyukseskan pencalonan Trump dalam pemilihan presiden 2016 silam.
Namun, ketika Barr merilis laporan setebal 448 halaman itu ke publik pada bulan berikutnya, beberapa bagian dihitamkan dan dihapus.
Mueller mengatakan, penyelidikannya tidak menemukan cukup bukti untuk membuktikan Trump dan kampanyenya terlibat dalam konspirasi dengan Rusia.