Tegal, Gatra.com - Sejumlah orang yang menamakan diri Forum Masyarakat Kota Tegal (FMKT) mendatangi Polres Tegal Kota, Jumat (25/10). Mereka menyampaikan penolakan terhadap rencana pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke-2 Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah di Kabupaten Tegal.
Penolakan itu dituangkan dalam surat dan diserahkan langsung oleh perwakilan FMKT kepada Kapolres Tegal Kota, AKBP Siti Rondija.
Perwakilan FMKT, Suwatmo mengatakan pihaknya keberatan dengan rencana pelaksanaan Musda 2 FPI Jawa Tengah di Kabupaten Tegal pada Senin (28/10) mendatang.
"Walaupun acaranya diadakan di Kabupaten Tegal, tapi kami khawatir akan mengganggu kondusifitas di Kota Tegal. Jadi kami keberatan dan menolak pelaksanaan Musda FPI," kata Suwatmo.
Kekhawatiran itu juga seiring dengan adanya rencana kegiatan road show santri di Kota Tegal yang digelar di hari yang sama dengan musda. Untuk itu, Suwatmo yang mengaku mewakili takmir masjid dan pengurus jamiyah meminta kepolisian mengambil tindakan terkait pelaksanaan musda.
"Kami akan ada kegiatan road show santri dan sudah kami sampaikan ke kepolisian jauh-jauh hari sebelum adanya rencana kegiatan Musda FPI. Kami khawatir pelaksanaan musda berimbas ke Kota Tegal," ujarnya.
Menanggapi permintaan itu, Kapolres Tegal Kota AKBP Siti Rondhijah mengatakan pihaknya tak bisa mengambil tindakan terkait rencana pelaksanaan Musda 2 FPI Jawa Tengah karena lokasi kegiatan itu berada di Kabupaten Tegal.
"Sebagai pimpinan keamanan kami tidak bisa menerobos batas wilayah. Kami hanya mengamankan sesuai wilayah hukum. Sehingga kami akan melaksanakan pengamanan kegiatan yang dilaksanakan di Kota Tegal,"katanya.
Meski begitu, Siti menyatakan akan tetap memonitor acara Musda 2 FPI. Ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
"Kalau misalnya Musda FPI tetap dilaksanakan, maka kami akan menjaga Kota Tegal tetap aman dan kondusif. Jadi kami minta masyarakat tetap tenang," tandasnya.