Pekanbaru, Gatra.com - Dalam tempo lima bulan, sudah tiga orang manusia meregang nyawa oleh terkaman harimau di Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Dalam catatan Gatra.com, serangan pertama terjadi pada bulan Mei. Amri 32 tahun terkapar tewas oleh serangan harimau di kawasan Kanal Sekunder 41 PT Riau Indo Agropalma (RIA).
Waktu itu Amri bersama 8 rekannya bekerja dan sekitar pukul 10.30 Wib, teman-temannya kembali ke camp untuk istirahat. Sementara Amri tak kunjung kembali. Setelah menunggu sekitar 30 Menit, teman nya menyusul pakai excavator.
Seteleh sekitar 1 jam mencari, barulah Amri ditemukan dalam kondisi tertelungkup. Sejumlah luka nampak di badannya.
Korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Pelabuhan PT RIA menggunakan speedboad 15 PK. Di sana korban diperiksa oleh dr Palupi, dokter UPT Puskesmas Pelangiran.
Dari hasil pemeriksaan, korban mengalami luka pada bagian tengkuk, leher, kepala bagian belakang dan mata sebelah kanan. Semuanya diduga akibat serangan harimau tadi.
Serangan kedua terjadi pada bulan Agustus. Darmawan, warga Sumatera Selatan ini ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Tangan kanannya hingga lengan, putus terenggut. Tangan itu lenyap. Ada juga bekas gigitan pada bagian tengkuk dan leher.
Lantas dari kaki hingga setengah paha bagian kiri juga tak kalah mengenaskan. Dagingnya habis, yang tertinggal hanya tulang. Celana dalam lelaki ini pun tak karuan, termasuk alat kelamin.
Lelaki 36 tahun ini ditemukan oleh warga dekat sumur yang berjarak sekitar 30 meter dari pondok dia dan temannya tinggal. Pondok dan sumur itu berada di kawasan PT Bhara Induk.
Sebelumnya, Darmawan dikabarkan pergi mandi ke sumur sekitar pukul 16.30 Wib, Minggu (25/8).
Tak lama berselang, Andika salah seorang rekannya mendengar lelaki yang jamak disapa Nang itu teriak minta tolong. Spontan saja Andika menyusul asal suara itu.
Tapi lelaki ini malah lari tunggang langgang setelah menengok Darmawan sedang dipereteli oleh harimau tadi. Siapapun yang dia jumpai diperjalanan langsung dia kasi tahu.
Hanya saja, setelah banyak orang tahu, mereka tidak langsung menyusul Darmawan, tapi justru pergi rame-rame melapor ke perangkat desa.
Pagi Senin (26/8) barulah warga mendatangi lokasi kejadian. Di sana, Darmawan sudah ditemukan tergeletak tak bernyawa dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Dan kejadian ketiga terjadi pada Kamis (24/10). Wahyu Kurniadi 19 tahun meregang nyawa setelah diterkam harimau di lokasi kebun akasia PT Riau Indo Agropalma.
Belum ada penjelasan resmi kenapa kejadian ini terus berulang meski Kepala Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono menduga kalau lahan konsesi PT RIA ini masuk pada landscape Suaka Margasatwa Kerumutan.
Tak berlebihan Suharyono menduga seperti itu, sebab wajar harimau berkeliaran di sana, "Lantaran Kerumutan itu memang kantong Harimau Sumatera," katanya.
Abdul Aziz