Pekanbaru, Gatra.com – Setengah ketakutan Dedi Surya, Lukman, Andi dan Indra berusaha menakut-nakuti Harimau Sumatera yang sedang mencengkram rekan mereka, Wahyu Kurniadi.
Lelaki asal Desa Tenggulun Aceh Tamiang Provinsi Nanggroe Aveh Darussalam itu nampak kesakitan, tangannya menggapai-gapai minta tolong. Teriakannya sudah nyaris lolongan.
Bergidik keempat lelaki itu menengok meski mereka terus berupaya supaya Harimau itu benar-benar melepaskan Wahyu. Usaha itu berhasil, harimau kabur.
Keempat lelaki itu langsung mendekati Wahyu yang sudah lunglai. Tanpa pikir panjang mereka menggotong Wahyu ke Camp tempat mereka bekerja.
Sampai di Camp, ternyata Wahyu sudah tewas. Rekannya tadi menghubungi pengawas dan security PT RIA. Sejumlah karyawan dan security datang bersama petugas medis dari UPT Puskesmas Pelangiran untuk memeriksa jenazah.
Beres sekitar pukul 21.00 Wib, jenazah dibawa ke Tembilahan ibukota Kabupaten Inhil pakai speedboad. Bhabinkamtibmas Desa Tanjung Simpang Brigadir Erwin A. Rencananya mengiringi jenazah yang akan dibawa ke kampung halamannya di Aceh.
Begitulah yang terjadi pada Kamis (24/10) sekitar pukul 14.30 Wib di Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.
Waktu itu Wahyu sedang bekerja melakukan perawatan tanaman akasia di Petak 0213 sekunder 41a PT Riau Indo Agropalma (RIA), perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) di wilayah itu.
Wahyu terpisah dengan empat rekannya tadi. Sedang asyik bekerja, tiba-tiba seekor harimau melompat dari belakang menerkam tengkuk Wahyu.
Lelaki ini kaget, kesakitan dan langsung berteriak minta tolong. "Mendengar teriakan itu, rekan-rekannya berlarian ke arah korban. Mereka berusaha mengusir harimau itu," cerita Kasat Reskrim Polres Indragiri Hilir AKP Indra Lamhot Sihombing kepada Gatra.com, Jumat (25/10).