Pontianak, Gatra.com - Kepala BPH Migas, M Fanshurullah Asa meminta Pertamina untuk mengontrol penyaluran LPG 3 Kg melalui mekanisme kerja sama pangkalan gas yang melibatkan BUMDes.
“Dengan melibatkan BUMDes dapat lebih mempermudah pengawasan penyebaran gas bersubsidi,” kata Fanshurullah usai kegiatan BPH Migas Goes To Campus di Auditorium Universitas Tanjungpura, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalbar, Jumat (25/10).
Fanshurullah mengatakan peran pengawasan distribusi gas bersubsidi ini sangat diperlukan, jangan sampai agen atau pangkalan mendistribusikan tidak sesuai prosedur yang ditetapkan.
“Jangan sampai menjadi kelangkaan, sehingga merugikan masyarakat,” katanya.
Apalagi yang dikhawatirkannya, lanjut Fanshurullah kelangkaan tersebut diakibatkan LPG 3 Kg kerap kali diperjualbelikan kepada pelaku bisnis, padahal yang seharusnya berhak membeli adalah rumah tangga miskin.
“Jadi kita minta Pertamina mengawasi dan mendistribusikan LPG 3 kilogram betul-betul menyebar di semua pangkalan di semua desa,” harapnya.
Diketahui selama hampir dua bulan terakhir, warga Kota Pontianak kesulitan mendapatkan gas subsidi 3 kilogram, terutama di pangkalan gas.
Bahkan warga harus mengantre sejak pagi hingga siang hanya untuk mendapatkan satu tabung LPG 3 kilogram seharga Rp 16.500 tersebut.