Pontianak, Gatra.com - Kepala BPH Migas, M Fanshurullah Asa memaparkan penerapan program BBM Satu Harga yang saat ini telah dibangun di 170 lokasi, dan sebanyak 42 lokasi ada di Pulau Kalimantan.

“Ini adalah komitmen Presiden Joko Widodo lewat Nawacitanya untuk memeratakan pembangunan di Indonesia. Agar masyarakat di daerah terpencil merasakan harga BBM yang sama dengan kita di kota,” katanya usai kegiatan BPH Migas Goes To Campus di Auditorium Universitas Tanjungpura, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalbar, Jumat (25/10).

Fanshurullah mengatakan, program BBM satu harga akan dilanjutkan dengan membangun 330 penyalur BBM Satu Harga pada periode 2019-2024, sehingga diharapkan pada akhir tahun 2024 telah terbangun 500 penyalur BBM Satu Harga di seluruh Indonesia.

Dikatakan, keberadaan SPBU memang masih kurang, total seluruh Indonesia baru ada 7.500. Sehingga masih membutuhkan penambahan SPBU yang lebih mencukupi.

“Ketika itu berat diwujudkan, maka kami mengambil kebijakan dengan mengadakan sub penyalur yang membuka kesempatan pada komunitas masyarakat untuk investasi,” katanya.

BPH Migas mengharapkan dengan dibangunnya jalur pipa gas Trans Kalimantan, nantinya kawasan beberapa industri di Kalbar dapat menggunakan energi gas ketimbang BBM. 

Diharapkan gas bisa menjadi energi alternatif sebagai energi primer, karena lebih murah.

“Kita ingin komitmen pemerintah pusat mewujudkan keadilan kewilayahan kalau masih berpatok secara kependudukan, maka tidak akan bergeser dari Pulau Jawa,” katanya.