Jakarta, Gatra.com - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan bahwa kecamatan merupakan tulang punggung pembangunan pertanian. Hal ini berkaca dari pengalamannya sebagai kepala daerah, mulai dari kepala desa, camat, bupati, hingga Gubernur Sulawesi Selatan (2008-2018). "Saya mau serangan dan pengendalian pangan itu ada Pentagon (di Kementerian Pertanian), tapi demarkasi pertempuran di kecamatan. Pengendalian pertanian ada di kecamatan. Seratus hari harus selesai," tegasnya dalam Serah Terima Jabatan Menteri Pertanian di kantornya, Jumat (25/10).
Syahrul beralasan unit-unit pertanian dan data-data mengenai kondisi lapangan berada di kecamatan karena adanya Balai Penyuluh Pertanian. "Mulai sekarang sampai 100 hari nggak boleh ada yang tidur nyenyak," ujarnya.
Kemudian, Ia menegaskan komitmennya menjadikan Kementerian Pertanian menjadi kementerian yang terbaik dalam segala aspek. Syahrul menuturkan selama karirnya, Ia memiliki 244 prestasi nasional.
"Mulai dari tukang sapu merasa bisa bersing dengan kementerian lain. Maka sistem tim diperbaiki, satu visi yang bagus berkontirvusi besar harus ada di sini. Bapak-bapak pemegang struktural harus berranggung jawab ke saya. Saya mau lihat itu," terangnya.
Lanjutnya, Syahrul berharap adanya loyalitas kepada dirinya untuk bersama-sama memajukan kementerian yang dipimpinnya. "Siapapun menghambat selama saya izin dari Bapak Presiden saya akan tabrak itu," bebernya.
Di sisi lain, Syahrul yang baru menjabat sebagai menteri mengaku ingin belajar bersama dengan berbagai pihak di Kementerian Pertanian, termasuk dengan Mantan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dan lainnya. "Saya mau ada disiplin, membangun kerjasama yang kuat dengan kemitraan yang ada. Saya kira patut berterimakasih kepada beliau. Saya tahu adik saya (Amran) habis-habisan di sini," pungkasnya.