Bandung, Gatra.com - Selama satu minggu ke depan, suhu panas masih akan melanda Kota Bandung dan beberapa daerah lainnya.
Berdasarkan keterangan dari Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Mulyono R. Prabowo, mengingat potensi semu matahari, maka potensi suhu panas di sekitar wilayah Indonesia masih akan berlangsung hingga satu minggu ke depan.
"Diketahui, pada September lalu matahari berada di sekitar wilayah khatulistiwa. Lalu akan terus bergerak ke belahan bumi selatan hingga Desember mendatang. Sehingga pada Oktober ini, posisi semu matahari akan berada di sekitar wilayah Indonesia bagian Selatan," kata Mulyono di Bandung, Jumat (25/10).
Baca Juga: Solo Panas Banget, BMKG Sebut Sampai November
Wilayah Indonesia bagian selatan itu meliputi Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan lainnya.
Patut dicatat, pergerakan semu ini merupakan siklus yang biasa terjadi setiap tahun. Sehingga, potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.
"Ini menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi di wilayah tersebut relatif menjadi lebih banyak. Sehingga akan meningkatkan suhu udara pada siang hari," terangnya.
Selain itu, Mulyono mengatakan, pantauan atmosfer di wilayah Indonesia bagian selatan relatif kering. Hal tersebut sangat menghambat pertumbuhan awan yang bisa berfungsi menghalangi panas terik matahari. Faktor itu jadi pendukung pemanasan permukaan karena minimnya tutupan awan. Kondisi inilah yang kemudian berdampak pada meningkatnya suhu udara.
Baca Juga: Suhu Panas, Owa Jawa Yang Baru Rilis Bisa Dehidrasi
Dia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai aktivitas yang memicu kebakaran hutan dan lahan. Khususnya wilayah yang berpotensi tinggi terjadi karhutla.
"Masyarakat yang terdampak suhu udara panas ini juga perlu banyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi. Lalu, mengenakan pakaian yang bisa untuk melindungi kulit dari sinar matahari jika beraktivitas di luar ruangan," ujarnya.
Lebih lanjut, Mulyono juga meminta masyarakat di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan, mewaspadai datangnya angin kencang.