Jakarta, Gatra.com - Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) merekomendasikan pada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim yang baru saja dilantik agar berfokus pada pembenahan guru dan tenaga pendidik. JPPI merekomendasikan untuk Mendikbud yang baru agar lebih konsern terhadap peningkatan kualitas dari guru dikarenakan Rata-rata separuh dari guru masih banhak yang belun tersertifikasi.
"Guru yang sudah tersertifikasi itu bagus. Tapi rasanya banyak yang tidak berbeda, tetap sama-sama rendah kualifikasinya. Ada problem yang belum jalan. Tahun pertama itu yang paling penting di intervensi adalah peningkatan gurunya," ujar Ubaid Matraji, Koordinator Nasional JPPI.
Pengamat pendidikan tersebut juga mengatakan Indonesia saat ini masih kekurangan guru dengan kualifikasi dan kompetensi yang baik. Ubaid mengatakan bahwa dibeberapa daerah kompetensi guru masih dibawah 60-50 persen. Hal ini menjadi penting karena guru memegang peran penting dalam pengembangan kurikulum yang akan disampaikan pada murid.
"Kita butuh guru yang bagus, tapi nyatanya dilapangan masih tidak semua. Artinya pemerintah atau menteri yang baru harus memetakan dulu peningkatan kualitas guri. Setelah di petakan, kan kelihatan yang jomplang tuh dimana. Kelihatan di daerah ini segini, di daerah ini segitu. Lalu bisa ditarik apa strateginya untuk diimplementasikan pada kebijakan kedepan," bebernya.
Ubaid mengatakan bahwa ke depan kualifikasi guru harus dipisahkan dalam grade kompetensi masing-masing. Dirinya mencontohkan bahwa sejatinya harus ada strategi dalam pembagian model.
"Itu harus tersusun secara sistematis, secara 5 tahun. Ini bukan pekerjaan rumah dari pemerintah pusat saja, tapi daerah juga. Makanya kami rekomendasikan untuk buat peta jalan, Peta jalan itu nanti di komunikasikan kepada Pemprov/Pemkot. Jadi, Kemendikbud jangan lepas tangan, sebagus apapun agenda pusat kalau tidak jalan di daerah maka akan jadi masalah," pungkasnya.