Washington, DC., Gatra.com -- NASA akan memindai ratusan exoplanet terdekat untuk mencari kehidupan alien. Badan Antariksa Nasional Amerika itu mengumumkan kemitraan baru dengan para ilmuwan SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) yang memimpin proyek Breakthrough Listen senilai US$100 juta.
Menggunakan Satelit Survei Transit Exoplanet NASA (TESS), tim akan mengidentifikasi kedipan bintang, dan menguping 'tanda-tanda teknologi', yang keduanya merupakan indikator peradaban alien canggih.
Kemitraan antara NASA dan SETI diumumkan Rabu, 23/10, di Kongres Astronautika Internasional di Washington, DC. S. Pete Worden, Direktur Eksekutif Breakthrough Initiatives, mengatakan, "Sangat menyenangkan bahwa pencarian SETI yang paling kuat di dunia, dengan fasilitas mitra kami di seluruh dunia, akan berkolaborasi dengan tim TESS dan mesin pencari planet kami yang paling canggih."
"Kami menantikan untuk bekerja bersama ketika kami mencoba menjawab salah satu pertanyaan paling mendalam tentang tempat kami di Semesta: Apakah kita sendirian?" katanya. Tim akan memindai ratusan exoplanet. Data yang ditangkap akan dianalisis untuk 'tanda-tanda teknologi', yang dibuat oleh teknologi peradaban maju dan datang dalam berbagai bentuk seperti gelombang radio, pemancar, dan perangkat penggerak.
Para peneliti juga akan mencari anomali dalam kumpulan 'kurva cahaya' (kedipan0 bintang yang ditangkap TESS, karena kedipan itu bisa disebabkan megastruktur yang dibangun peradaban maju yang mengorbit sebuah bintang.
Dan organisasi tersebut telah memiliki target pada beberapa target - khususnya pengunjung antar bintang Oumuamua dan komet Borisov.
Andrew Siemion, pemimpin tim sains Breakthrough Listen berkata, "Penemuan oleh teleskop ruang angkasa Kepler pada Boyajian's Star, sebuah objek dengan variasi cahaya tampak yang acak menyulut kegembiraan yang luar biasa, berbagai kemungkinan penjelasan, salah satunya adanya megastruktur."
TESS adalah 'Planet hunter' NASA yang baru, yang ditetapkan sebagai penerus Kepler, dilengkapi dengan empat kamera yang akan memungkinkannya untuk melihat 85 persen dari seluruh langit, saat ia mencari planet-planet yang mengorbit bintang-bintang yang berjarak kurang dari 300 tahun cahaya.
Dengan mempelajari objek yang jauh lebih terang daripada target Kepler, diharapkan TESS dapat mengungkap petunjuk baru tentang kemungkinan kehidupan di tempat lain di alam semesta. Pada tahun pertama operasinya, ia akan memetakan 13 sektor yang membentuk langit selatan. Kemudian, tahun berikutnya, itu akan menjelajahi sektor utara.
"Kami belajar dari Kepler bahwa ada lebih banyak planet daripada bintang di langit kita, dan sekarang TESS akan membuka mata kita terhadap berbagai planet di sekitar beberapa bintang terdekat," kata Paul Hertz, direktur Divisi Astrofisika di Markas Besar NASA.