Banjarnegara, Gatra.com – Kebakaran yang melanda Gunung Petarangan, Dieng, Jawa Tengah, Minggu malam hingga Rabu sore (20-23/10/2019) merusak pipa saluran air bersih untuk warga di dua desa Kecamatan Batur, Banjarnegara. Manajer Bisnis Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyumas Timur, Sugito mengatakan kebakaran tersebut telah menghancurkan pipa saluran air untuk warga Desa Batur dan Desa Sumberejo. Imbasnya, suplai air terhenti.
“Yang pasti terimbas itu adalah saluran-saluran air. Jadi, Gunung Petarangan ini airnya diambil ke sejumlah desa. Ada Batur, ada Sumber,” katanya, Rabu malam. Menurut dia, selain dimanfaatkan sebagai sumber air bersih, pipa yang menyalurkan air bersih dari mata air di Gunung Petarangan juga merupakan suplai utama untuk pertanian sebagian warga di dua desa ini.
“Yang merugikan masyarakat sebetulnya. Karena, mereka stok air dari situ, baik untuk pertanian maupun kebutuhan air bersih. Dan kemungkinan besar itu instalasinya hancur terkena kebakaran,” ujarnya.
Namun begitu, Sugito memastikan mata air di Gunung Petarangan tak mati akibat kebakaran ini. Hanya, diduga tahun depan debit mata air pada musim kemarau mendatang berkurang lantaran berkurangnya pepoohonan di wilayah tangkapan air. “Suplai air, nah itu nanti, karena kebakaran ini, mempengaruhi debit air di tahun depan atau tidak,” ucapnya.
Untuk mengantisipasi penurunan debit air, pada musim penghujan 2019 ini Perhutani akan melakukan reboisasi di Gunung Petarangan. Jenis tanamannya akan disesuaikan dengan vegetasi saat ini.
Dia menambahkan, sementara ini data yang sudah terverifikasi, kebakaran melalap 46 hektare hutan di Gunung Petarangan. Area terbakar adalah hutan produksi dan hutan alam.