Belgia, Gatra.com - Atlet paralimpiade asal Belgia, Marieke Vervoort meninggal di usia 40 tahun melalui eutanasia. Eutanasia adalah praktik pencabutan kehidupan manusia atau hewan melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit atau minimal.
Peraih emas Paralympic dalam perlombaan kursi roda 100 meter di Olimpiade London 2012 memiliki penyakit pada tulang belakang yang tidak dapat disembuhkan. Ia menyatakan akibat penyakitnya tersebut menyebabkan rasa sakit yang konstan, kejang-kejang, lumpuh di kakinya dan membuatnya hampir tidak bisa tidur.
"Setiap rasa sakit itu menyerang, saya menjerit dan menangis. Sangat sulit untuk menahan dan hidup dengan rasa sakit ini serta ketidakpastian bahwa penyakit yang saya derita akan sembuh," ujarnya seperti yang dikutip dari BBC, Rabu (23/10).
Tidak dapat lagi menahan rasa sakit tersebut, sejak 2008, Vervoort menandatangani persetujuan untuk eutanasia dan meninggal pada Selasa malam waktu setempat. Sebelum meninggal, Vervoort mengatakan bahwa eutanasia memberikan ketenangan pikiran dan berharap dapat dilegalkan di seluruh negara sebab itu bukanlah pembunuhan.
"Hidup saya sudah tidak lama lagi di dunia dan kertas-kertas eutanasia itu memberikan ketenangan pikiran buat saya. Kalau tidak ada itu, pasti saya sudah bunuh diri karena terus menahan rasa sakit ini sebab sudah tidak kuat lagi," ujarnya.