Semarang, Gatra.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Tengah bakal menambah tiga koridor baru Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng di beberapa daerah.
Penambahan koridor baru BRT Trans Jateng tersebut dalam upaya mengembangkan angkutan aglomerasi yang menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain dengan tarif murah.
Kepala Dishub Jawa Tengah (Jateng), Satriyo Hidayat, menyatakan penambahan koridor baru BRT Trans Jateng meliputi Semarang-Kendal, Purworejo-Wonosobo-Magelang-Temanggung, dan Surakarta-Boyolali-Sukoharjo-Karanganyar-Wonogiri-Sragen, dan Klaten.
“Koridor Semarang-Kendal dengan rute Terminal Mangkang Semarang ke Terminal Baurekso, Kendal akan diluncurkan Gubernur Jateng pada 28 Oktober 2019,” katanya pada jumpa pers di Kantor Gubernur Jateng di Jalan Pahlawan Semarang, Rabu (23/10).
Untuk melayani rute baru tersebut lanjutnya telah disiapkan 14 unit armada BRT Trans Jateng yang beroperasi setiap hari mulai pukul 05.30 WIB hingga 19.30 WIB.
Sementara dua koridor baru BRT Jateng lainnya, yakni kawasan aglomerasi Purworejo-Wonosobo-Magelang-Temanggung (Purwomanggung) serta Surakarta-Boyolali-Sukoharjo-Karanganyar-Wonogiri-Sragen, dan Klaten (Subosukowonosraten) akan dioperasikan pada 2020.
Menurut Satriyo pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada operator, pemangku kepentingan, dan masyarakat tentang rencana pembukaan koridor baru Purwomanggung dan Subosukawonosraten tersebut.
Pengembangan koridor BRT Trans Jateng di wilayah Purwomanggung dan Subosukawonosraten diharapkan juga dapat meningkatkan pengembangan pariwisata di kawasan Borobudur Magelang sekitarnya dan museum Sangiran di Sragen.
“Adanya penambahan tiga koridor baru BRT Trans Jateng ini maka nantinya Jateng memiliki lima koridor, karena sebelumnya telah ada dua,” ujarnya.
Dua koridor BRT Trans Jateng yang sekarang telah beroperasi melayani masyarakat yakni koridor Semarang-Bawen dengan 25 unit aramada bus dan koridor Purwokerto-Purbalingga dengan 14 unit armada bus.
Satriyo lebih lanjut menyebutkan pengembangan angkutan aglomerasi di Jateng diharapkan mampu mengurangi kemacetan serta tingkat kecelakaan di jalan akibat penggunaan kendaraan pribadi.
Selain itu juga untuk menekan beban biaya transportasi bagi buruh, pelajar, veteran serta masyarakat umum dengan tarif murah dan terjangkau.
“Tarif BRT Trans Jateng dilakukan subsidi sehingga murah yakni Rp2.000 untuk pelajar, veteran, dan buruh serta Rp4.000 untuk penumpang umum,” pungkasnya.