Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu) terpilih, Sri Mulyani mengatakan, tekanan terhadap pasar keuangan Indonesia lebih banyak disebabkan situasi global, jika dibandingkan faktor-faktor dalam negeri.
"Kalau tekanan ekonomi dalam negeri itu lebih karena situasi global, kan fokusnya pada dua hal," kata Sri Mulyani di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Rabu (23/10).
Menurutnya, semakin terpuruknya situasi ekonomi global memberikan pengaruh yang cukup besar pada kondisi psikologis para investor. Kenyataan itu karena investasi hanya dapat berlangsung ketika ada kepastian, baik dari sisi pembiayaan suatu negara atau dari kondisi ekonomi dunia.
Menkeu menyebut semakin tertekannya kondisi ekonomi global turut berpengaruh pula pada kepercayaan pasar. Terlebih, saat IMF dan Bank Dunia mengeluarkan proyeksi yang menggambarkan adanya perlemahan ekonomi di banyak negara.
"Kalau banyak proyeksi yang menggambarkan banyak pelemahan, juga akan mempengaruhi kepercayaan pasar," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Termasuk pula isu ketidakpastian Brexit Inggris dari Uni Eropa.
"Itu yang 'dragging"-nya berlarut-larut, yang juga menimbulkan sentimen negatif," katanya.
Guna mengurangi resiko perlemahan ekonomi Indonesia, Sri Mulyani menyebut pada periode ini, akan mendukung penuh program prioritas Presiden Jokowi dengan penekanan pada peningkatan kualitas SDM.
"Berarti program-program untuk peningkatan kualitas SDM, di bidang pendidikan, tenaga kerja, skill, kesehatan, pengentasan kemiskinan, menjadi sesuatu sangat penting. Kami mendukung apa yang dilakukan kementerian terkait," kata Sri Mulyani.