Siantar, Gatra.com - Sejak difungsikan kembali, tingkat kepatuhan moda transportasi masuk Terminal Tanjung Pinggir terus meningkat. Bahkan angkanya mencapai 80%. Peningkatan tersebut diharapkan dapat mengembalikan fungsi terminal sebagaimana mestinya.
Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tanjung Pinggir, Jumanter Pangaribuan mengatakan terminal Tipe A ini kembali difungsikan sejak 19 Agustus 2019 lalu, setelah lama mangkrak. Jumanter optimis anggka ini akan naik terus dengan cara menggandeng seluruh pihak terkait.
"Kalau kita ingin mengaktifkan kembali terminal Tanjung Pinggir ini harus duduk bersama dengan pihak-pihak yang terkait," jelasnya, Selasa (22/10).
Upaya optimalisasi Terminal Tipe A Tanjung Pinggir telah dilakukan dengan memperbaiki berbagai fasilitas pendukung. "Kondisi fisik secara bertahap akan terus dilakukan perbaikan. Saat ini kita fokus pada penerangan untuk menghilangkan kesan kumuh di terminal ini," jelasnya.
Namun, menurut Jumanter dibutuhkan waktu selama dua tahun untuk menyelesaikan semua sarana dan prasanarana pendukung di sekitar terminal. Jumanter mengaku selama difungsikannya Terminal Tanjung Pinggir Agustus 2019 lalu, awalnya tingkat kepatuhan hanya sekitar 30%.
Namun pengelola terus melakukan berbagi pembenahan hingga kepatuhan penggunaan terminal meningkat menjadi 60% di bulan September. "Saat ini sudah diangka 80-an persen," akunya.
Ia menambahkan, pihak terkait seperti Organisasi Angkutan Darat (Organda), para pengusaha, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Siantar, dan Satuan Lalulintas harus sependapat untuk penggunaan terminal dengan baik.
"Karena itu, harus duduk bersama untuk mencari persolan utama mengapa Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Angkutan Desa (Angdes) enggan masuk terminal," kata Jumanter.
Reporter: Jon RT Purba