Semarang, Gatra.com - Ribuan Civitas Akademika, tenaga pendidik, pengawai UPT, dan pimpinan fakultas Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang kompak mengenakan pakaian ala Santri pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN), hari ini. Kostum santri yang dipakai para civitas akademika pria adalah mengenakan sarung dan berpeci.
"Tahun ini saya memerintahkan kepada seluruh pimpinan di unit, UPT, dan pimpinan fakultas untuk mengawal dan menginstruksikan kepada seluruh pegawai, dosen, dan mahasiswa untuk mengenakan busana ala santri. Kewajiban mengenakan pakaian ala santri, merupakan kewajiban yang baru diterapkan tahun ini," kata Rektor UIN Walisongo, Prof. Imam Taufiq di Semarang, Selasa (22/10).
Menurut Imam, santri merupakan sosok yang multitalent. Sebab santri tidak hanya mempelajari ilmu agama dan dunia, namun juga aplikatif terhadap kondisi tempatnya berada. Sehingga sampai kini belum ada santri terlibat terorisme, radikalisme, dan bertentangan dengan masyarakat. Sebab, santri berdakwah dengan kebijaksanaan.
"Tidak ada catatan seorang santri itu menebar kekerasan. Santri itu menyampaikan dakwah secara santun, ramah, dan menyejukkan," ujarnya.
Ia juga menegaskan hari santri merupakan bentuk pengakuan pemerintah atas peran santri terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia. Saat ini, katanya, apakah santri masa kini, dapat meneruskan perjuangan santri zaman dahulu dalam mengisi kemerdekaan.
"Tinggal saat ini para santri harus berkomitmen untuk meneguhkan dan menyebarkan kedamaian di masyarakat," pungkasnya.