Jakarta, Gatra.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mengambil posisi di luar pemerintahan. PKS tak tergiur untuk bergabung ke pemerintahan Joko Widodo periode kedua.
Pernyataan itu disampaikan Sohibul usai bertemu Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (22/10) malam. Menurutnya, dalam negara demokrasi harus ada fungsi checks and balances, maka PKS lebih memilih jadi oposisi.
"Jadi kalau misal teman-teman tidak memilih di luar pemerintahan, biarlah PKS di luar pemerintahan. Alhamdulillah Partai Amanat Nasional (PAN) juga ambil sikap itu," kata Sohibul.
Baca juga: PKS dan Gerindra Bertemu di Kertanegara, Ini yang Dibahas
Ketika ditanya perihal Gerindra bergabung ke pemerintahan, Sohibul menegaskan tidak mempermasalahkan hal itu. Ia menghargai keputusan politik Prabowo yang memilih menjadi menteri kabinet pemerintahan Jokow Widodo.
"Jadi ini persoalannya adalah bagaimana menjaga marwah demokrasi, dan sekali lagi, di luar maupun di dalam pemerintahan, saya kira itu sama saja kalau niatnya untuk kepentingan bangsa," ungkapnya.
Sementara itu, juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, meski berbeda pandangan politik, Gerindra dan PKS tetap menjaga hubungan baik. Diketahui, kedua partai itu berkoalisi dalam Pilpres 2019 mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Sikap politik bisa berbeda, tapi silaturahim tidak boleh terputus. Tentu kami berharap tetap ada komunikasi yang baik antara Gerindra dan PKS dalam hal ini. Yang jelas Pak Prabowo tidak ingin memutus hubungan silaturahmi," katanya