Jakarta, Gatra.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) periode 2014-2019, Rudiantara menilai majunya Nadiem Makarim sebagai calon menteri dalam susunan kabinet Jokowi jilid II justru akan berdampak positif bagi keberlangsungan usaha Gojek.
Posisi Nadiem yang sebelumnya menjabat sebagai CEO Gojek langsung digantikan oleh Presiden Gojek Grup Andre Soelistyo, dan Co-founder Gojek Kevin Aluwi sebagai Co-CEO.
Langkah pergantian kepemimpinan itu menurut Rudiantara, tak akan berpengaruh banyak terhadap operasional kinerja Gojek.
"Dengan berpindah (kepemimpinan), saya rasa tidak (berpengaruh) ya. Karena justru mendapatkan eksposur yang lebih besar secara nasional,” kata Rudiantara saat ditemui di Gedung Kominfo, Jakarta, Selasa (22/10).
Rudiantara menilai para investor juga akan semakin melirik Gojek jika Nadiem menjabat sebagai Menteri. Alasannya, para investor pada umumnya melihat siapa sosok pendiri startup sebelum mereka berinvestasi.
“Bagaimanapun kalau namanya orang investasi di startup, di unicorn, investnya bukan hanya di bisnis tapi juga (melihat) orangnya, foundernya (siapa),” ungkapnya.
Sebelumnya, Nadiem menyatakan kesiapannya masuk dalam jajaran kabinet Jokowi-Maruf Amin dan secara terbuka menyatakan telah mundur dari jabatannya selaku CEO Founder PT Gojek sejak kemarin, Senin (21/10) usai mendatangi Istana Negara.
"Sudah pasti dari posisi saya di Gojek sudah mundur dan tidak ada kewenangan sama sekali. Per hari ini sudah sama sekali posisi mau pun kewenangan apa pun di Go Jek," kata Nadiem kepada wartawan, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10).
Nadiem bersedia dan siap membantu Pemerintah Jokowi pada periode ke dua lima tahun ke depan. Terlebih, menjadi menteri merupakan suatu kehormatan. Apalagi, sejak mendirikan Gojek, telah bermimpi untuk menampilkan Indonesia di kancah global.