Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Jenderal Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) Zaenal Muttaqin mengatakan bahwa banyak bergabungnya kubu oposisi masuk ke koalisi, menandakan ketimpangan kekuatan dari pihak oposisi yang berebut jatah di pemerintahan.
Zaenal lebih lanjut mengatakan bahwa lemahnya kubu oposisi dapat menghilangkan kontrol kekuasaan terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak mendapat dukungan publik.
Diketahui, menjelang pelantikan presiden dan pengumuman kabinet, banyak dari kubu oposisi yang merapat ke koalisi pemerintah. Misalnya, Partai Gerindra melalui Prabowo Subianto, mendadak bersafari ke parpol pendukung pemerintahan saat ini.
Hal tersebut, kata Zaenal, menunjukkan bahwa banyak pihak dari para partai politik (parpol) yang mengincar kekuasaan. "Sekarang semua [pihak] berkompromi agar tetap mendapat bagian kekuasaan," ujar Zaenal saat dihubungi Gatra.com (22/10).
"Soal masuk koalisi atau tidak itu realitas politik sesuai perhitungan Gerindra menyiapkan diri untuk pemilu mendatang," tambah Zaenal.
Selain Gerindra, ada PAN dan Demokrat yang ikut masuk ke koalisi. Sisanya, hanya PKS yang keukeuh bertengger di oposisi. "Oposisi bohong-bohongan namanya. Semuanya akan tampak sebagai oposisi menjelang pemilu 2024," pungkasnya.