Wisconsin, Gatra.com- Pemecatan penjaga keamanan di salah satu sekolah Wisconsin, Amerika Serikat (AS) kembali dicabut pihak sekolah. Marlon Anderson kembali dipekerjakan pada Senin (21/10) kemarin. Hal ini dirayakannya dengan sangat gembira dengan menuliskan "Aku kembali !!" dalam akun Facebooknya.
Pemecatan kemarin akan dianggap sebagai cuti administratif berbayar. Pasalnya, insiden ini bermula pada 9 Oktober 2019 lalu, ketika ia diminta untuk mengatasi siswa nakal yang malah merujuk pada pelecehan ras. Marlon Anderson, tersinggung dengan julukan "N" yang diberikan oleh siswa sekolah itu. Ia berulang kali meminta mereka untuk berhenti melakukannya.
Anderson mengatakan, siswa itu telah melontarkan kata-kata pelecehan padanya sekitar 15 kali. Dia menjawab, beberapa kata pelecehan itu secara berulang. Ia kemudian mengatakan untuk tidak memanggilnya "N".
Seminggu kemudian, Anderson dipecat dari tempatnya bekerja di Kota Madison karena hal ini. Hal ini langsung memicu kemarahan masyarakat dan memicu protes dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, staf sekolah, dan dari serikat petugas.
Bahkan, sejumlah siswa mengadakan aksi mogok pada Jumat (18/10), di Ibu Kota negara bagian Midwestern. Mereka berdemonstrasi menentang pemecatan tersebut. Distrik Sekolah Metropolitan Madison tidak memberlakukan kebijakan toleransi antarras.
Mengenai keputusan untuk mengembalikan Anderson, pengawas distrik Jane Belmore mengatakan, distrik itu telah mendapat rekomendasi. Selain itu, mereka juga berusaha memenuhi komitmen yang telah dibuat dengan menyebutkan akan menjadi distrik sekolah anti-rasis.
Padahal, sebelum dipecat, Anderson telah bekerja di distrik sekolah itu selama 11 tahun terakhir. Ia mengatakan dirinya merasa berhak untuk tidak dipanggil dengan kata "N".
"Ayahku dipanggil kata ini, nenekku, kakekku dan terus mengikuti garis keluarga. Kami semua dipanggil kata ini, dan tidak satu pun dari mereka yang bisa berkata, 'Jangan panggil aku seperti itu.' Saya bisa," katanya.
Tahun lalu setidaknya tujuh karyawan Distrik Sekolah Metropolitan Madison dipecat atau mengundurkan diri setelah mengalami hinaan rasial di depan siswa.