Jakarta, Gatra.com - Sejumlah tokoh dan pejabat yang dipanggil sebagai calon menteri kabinet Jokowi jilid II mulai berdatangan dengan mengenakan kemeja putih di Istana Kepresidenan. Salah satunya Ketua DPRD Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar yang merapat ke istana pada hari Selasa (22/10).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini merupakan kakak kandung dari Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang juga cicit dari pendiri Nahdlatul 'Ulama (NU), KH Bisri Syamsuri.
Sebelum terjun ke dunia politik, pria kelahiran Jombang, 14 Juli 1962 silam itu memang sudah berkecimpung di organisasi keislaman saat duduk di bangku perkuliahan. Ia aktif dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang menjabat sebagai Ketua Komisi pada tahun 1984-1986.
Setelah lulus dari IKIP Malang, Abdul Halim juga sempat mengajar dan menjadi kyai kondang di kalangan masyarakat Jombang. Namun, sejak berada di DPRD, Ia mulai giat dalam langkah perpolitikannya hingga kini.
Berdasarkan pantauan Gatra.com, saat dipanggil presiden ke istana, Abdul Halim belum mau mengatakan posisi kementerian apa yang akan dipimpinnya. Ia hanya melambaikan tangan dan tersenyum kepada awak media, sambil berlalu masuk Istana Negara.
Meski ada banyak prestasi yang ditorehkan olehnya dalam bidang keagamaan maupun perpolitikan, Abdul Halim rupanya sempat berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di tahun 2018 yang lalu. Ia dipanggil sebagai saksi terkait penyidikan perkara tindak pidana pencucian uang dengan tersangka mantan Bupati Nganjuk, Taufiqurrahman.
Sampai hari kedua ini, sudah ada beberapa kader partai politik yang dicalonkan partainya untuk merapat ke Istana membantu presiden. Beberapa di antaranya berasal dari Partai Golkar sebanyak tiga orang, disusul Partai Nasdem, Partai Gerindra, Partai PDI Perjuangan Partai PPP dan PKB sejumlah dua kader termasuk Abdul Halim.