Jakarta, Gatra.com - Ketua Pusat pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Maman Wijaya mengungkapkan bahwa melalui film, pesan-pesan baik dapat dengan mudah disampaikan kepada khalayak luas.
Maman mencontohkan, melalui kegiatan Gelar Karya Film Pelajar (GKFP) 2019, dengan mengusung tema Semangat Kebhinnekaan Generasi Milenial.
“Para pelajar dengan apik memasukan pesan kebhinekaan atau keberagaman melalui film sebagai medianya,” kata saat ditemui di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Selasa (22/10).
Maman menyebut Kebhinekaan tergambar di film-film yang mereka (pelajar) buat. Misal, didalam film mereka memasukan unsur bahasa daerah satu dengan lain, dan saya lihat sendiri film-film tersebut.
“Contohnya ada dari Maluku, NTT, campur dalam logatnya, ini kan sangat menggambarkan pesan kebhinnekaan,” katanya.
Maman menambahkan, sejatinya film merupakan sarana seseorang alam menghargai pendapat, bersosialisasi, berkomunikasi antar satu sama lain. Itu tercermin dari proses produksi film yang memperlihatkan banyak orang dengan banyak pemikiran.
Menurutnya, dengan aktivitas pembuatan film, banyak hal-hal positif yang bisa ditanamkan utamanya pada anak atau pelajar. Apalagi banyak pengetahuan yang bisa diperoleh para pelajar dalam membuat film, hasil dari riset dan pengumpulan informasi.
“Jadi bukan cuma produk filmnya yang kita dorong, Tapi mental yang terbangun dalam siswa itu dalam proses pembuatan film. Itu yang utama. Sejauh ini memang kajian kita arahnya belum kesana. Namun, itu yang kami lihat kemajuan yang baik dari film,” katanya.