Home Kesehatan Benarkah Anggur Merah Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung

Benarkah Anggur Merah Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung

London, Gatra.com - Meskipun alkohol telah membunuh jutaan orang setiap tahunnya, namun dalam beberapa dekade terakhir, anggur merah mendapatkan reputasi sebagai alkohol yang baik untuk kesehatan kita. Anggur merah juga seringkali dikaitkan dengan umur panjang dan rendahnya risiko terhadap penyakit jantung.

Di sisi lain, sebuah penelitian menemukan hubungan kuat antara alkohol dan kanker. Penelitian tersebut menunjukkan, bahwa konsumsi satu botol anggur per minggu dapat meningkatkan harapan hidup penderita kanker non-perokok. Untuk pria peluangnya naik sebesar 1 persen dan wanita sebesar 1,4 persen. 

Gagasan tentang penelitian yang menunjukkan bahwa minum anggur merah dapat bermanfaat itu bemula pada 1970-an. Di mana, para ilmuwan menemukan orang-orang Prancis lebih kecil kemungkinannya untuk menderita penyakit jantung daripada populasi lain, meskipun mengonsumsi lebih banyak lemak jenuh. Ada hubungan yang jelas antara tingkat penyakit jantung yang lebih rendah dan konsumsi anggur.

Baca Juga: Wine Disebut Bagus Untuk Kesehatan Usus

Ini kemudian dikenal sebagai paradoks Prancis yang masih menjadi teka-teki bagi para ilmuwan hingga saat ini.

“Penelitian awal menemukan, konsumsi anggur dalam jumlah kecil dan teratur tampaknya mengarah ke kehidupan yang lebih lama, kesehatan yang lebih baik, dan penurunan penurunan kognitif yang lebih sedikit. Sejak itu, lebih dari 1.000 makalah telah diterbitkan mempertegas hal itu," kata salah satu Direktur Forum Ilmiah Internasional tentang Penelitian Alkohol, Helena Conibear, dilansir BBC News, Selasa (22/10).

Meski demikian, kerap ada pertanyaan dan kritik soal hubungan baik antara konsumsi alkohol, kematian, dan penyakit. Sekarang dipahami secara luas, bahwa banyak data yang cacat. Misalnya, orang yang tidak minum alkohol mungkin melakukannya karena mereka tidak sehat, daripada menjadi tidak sehat karena mereka tidak melakukan apa-apa.

Baca Juga: Penelitian Ungkapkan DNA Anggur Kuno Terkandung Dalam Anggur Modern

Ada satu analisis pada 2006, yang mempelajari dari 54 studi yang diterbitkan sebelumnya, ternyata tidak menemukan korelasi antara konsumsi alkohol dan rendahnya risiko penyakit jantung.

"Selama lima tahun terakhir, penelitian telah melihat faktor-faktor yang membingungkan. Kita tahu peminum anggur cenderung lebih baik dan berpendidikan lebih tinggi," ujar Conibear.

Ia mengatakan, para peneliti telah mengatasi bias ini dengan menggunakan peserta yang belum pernah mabuk sebelumnya, daripada mereka yang dulu minum dan sekarang tidak minum anggur lagi.

Baca Juga: Kenali Faktor Risiko Dari Kanker Kolorektal

Dalam satu studi pada 2019, para peneliti mengambil pendekatan berbeda untuk menentukan apakah asupan alkohol benar-benar terkait dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah. Selama 10 tahun, mereka mengikuti lebih dari 500.000 orang dewasa di Cina, di mana dua varian genetik (ALDH2-rs671 dan ADH1B-rs1229984) memengaruhi pola minum alkohol, daripada kesehatan yang buruk. Mereka juga mengecualikan orang dengan kesehatan yang buruk.

"Mereka yang tidak cacat dapat minum sebanyak yang mereka suka. Tetapi mereka yang memiliki disfungsional enzim tidak dapat mentolerir alkohol sama sekali," kata salah satu penulis studi dan profesor Epidemiologi di Departemen Kesehatan Populasi Kesehatan Universitas Nuffield, Zhengming Chen.

"Studi kami menunjukkan, bahwa alkohol jelas memiliki mekanisme perlindungan. Konsumsi alkohol yang tinggi secara konsisten meningkatkan tekanan darah, tetapi untuk penyakit jantung hubungannya cukup datar," terangnya.

Baca Juga: Hidup Sehat Bisa Cegah Osteoporosis

Tetapi anggur biasanya dianggap sebagai pilihan "sehat" karena antioksidannya disebut polifenol yang juga ditemukan dalam buah dan sayuran. Polifenol dapat mengurangi peradangan dalam tubuh.

Seorang peneliti di Departemen Biomedis Ilmu Kesehatan untuk Universitas Milan, Alberto Bertelli telah menemukan, sejumlah kecil anggur dapat melindungi kita terhadap penyakit jantung dan sebagian karena minuman ini memiliki sifat anti-inflamasi. Tapi, dia merekomendasikan untuk tidak mengonsumsinya lebih dari 160 ml anggur sehari.

Penelitian telah difokuskan pada resveratrol polifenol khususnya, senyawa alami yang ditemukan di kulit dan biji anggur. Resveratrol dianggap melindungi terhadap tekanan darah tinggi dengan melebarkan pembuluh darah.

 

 

1322